Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Segala hal di luar angkasa memang penuh dengan jutaan misteri sehingga ilmuwan berambisi menempatkan banyak astronot ke luar angkasa di masa depan. Namun, tak banyak yang tahu apa yang akan terjadi pada tubuh mereka jika astronot meninggal di luar angkasa.
Sejauh ini, 18 orang telah meninggal di luar angkasa, sebagian besar astronot yang meninggal diantaranya adalah astronot NASA (14 orang).
Sebelumnya, perjalanan terjauh manusia di luar angkasa adalah perjalan ke Bulan dan penelitian serta pemantauan melalui ISS (International Space Station) yang mengorbit Bumi.
Saat ini, ilmuwan yang tergabung di NASA maupun lembaga antariksa swasta berambisi menempatkan manusia di Bulan (lagi) serta mengirim mereka ke Mars.
Baca Juga
Tentunya kedua perjalanan itu menambah risiko jumlah kasus astronot meninggal di luar angkasa.
Meskipun NASA dan badan antariksa lainnya belum memiliki protokol resmi mengenai kematian di luar angkasa saat perjalanan jauh, terdapat beberapa skenario yang dimungkinkan.
Berikut lima skenario yang terjadi pada tubuh astronot jika mereka meninggal di luar angkasa dikutip dari Aerospace Engineering:
1. Dikirim ke Bumi
Tubuh astronot yang meninggal di luar angkasa dapat dikirimkan kembali ke Bumi melalui pesawat kargo luar angkasa.
Namun misi tersebut dengan catatan khusus, yaitu mungkin dilakukan apabila meninggal dalam misi menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS.
Jarak ISS ke Bumi relatif dekat sehingga perjalanan hanya memakan waktu beberapa jam hingga seharian.
Namun apabila meninggal di Mars, kemungkinan tubuh astronot dibawa ke Bumi sangat kecil karena jaraknya bisa memakan waktu 3 tahun perjalanan.
2. Dibiarkan di Dalam Baju Luar Angkasa
Ketika astronot berjalan mengambang di luar angkasa, berbagai risiko harus mereka tempuh.
Jika sebuah mikrometeorit menabrak dan menembus baju astronot, hanya butuh waktu 15 detik untuk membuatnya kehilangan kesadaran.
Paparan vakum selama 10 detik akan menguapkan darah dan air di dalam tubuh.
Tubuh astronot akan membengkak seperti balon dan paru-paru miliknya juga hancur.
Untuk memakamkannya, tubuh astronot akan dibiarkan berada di bajunya untuk kemudian dimasukkan pada airlock (ruang penyangga udara).
Itu dilakukan untuk mencegah bau tak sedap atau kontaminasi kimia pada lingkungan dan kru astronot lainnya.
3. Pembekuan dan Kremasi
Solusi alternatif saat astronot meninggal di luar angkasa adalah melakukan kremasi langsung pada tubuhnya.
Pada tahun 2005, NASA menugaskan badan penelitian dari Swedia untuk mengembangkan pemakaman ekologis di luar angkasa.
Teknik ini akan membekukan tubuh astronot, kemudian mengkremasinya menjadi abu es, agar sisanya dapat dibawa ke Bumi.
Jika di Bumi membekukan tubuh bisa menggunakan nitrogen cair, beda halnya di luar angkasa.
Jasad astronot akan dibiarkan di ruang vakum selama satu jam oleh lengan robot sehingga secara otomatis akan membeku.
Astronot seberat 90 kilogram dapat menjadi tumpukan 22 kilogram abu beku.
4. Dikubur di Mars
Elon Musk dengan perusahaan antariksa swastanya, SpaceX, berambisi membuat pangkalan manusia di Mars.
Itu berarti membuka peluang terdapat kasus astronot meninggal di luar angkasa, atau tepatnya di Mars.
Daripada menunggu bertahun-tahun dikirim ke Bumi, skenario masuk akal lainnya adalah dikubur langsung di Mars.
Struktur tanah di Mars yang hampir mirip Bumi membuat hal tersebut mungkin dilakukan.
5. Membiarkannya di Luar Angkasa.
Setara penguburan di laut yang dialami oleh pelaut, "mengubur" di luar angkasa mungkin menjadi akhir paling romantis bagi seorang astronot.
Roket kecil akan ditempatkan pada jasad astronot dan membiarkannya mengikuti orbit ISS (jika kasus kematian ada di ISS).
Mereka akan mengikuti orbit dan lama kelamaan kembali ke atmosfer kemudian hancur seperti meteor yang menembus Bumi.
Namun apabila kematian berada lebih jauh dari ISS, maka tubuh astronot akan membeku di luar angkasa dan menunggu berbagai mikrometeorit menabraknya sehingga menjadikan tubuhnya tak berbentuk.
Itulah tadi lima hal yang bisa terjadi pada kasus astronot meninggal di luar angkasa, tertarik menjadi astronot?
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
One Punch Man: Apakah Saitama Bisa bernafas di Luar Angkasa?
-
Misi Penerbangan Luar Angkasa, Kru Polaris Dawn Gunakan Smartwatch Canggih Ini
-
Bukan Alien, Ini yang Malah Lebih Diwaspadai oleh Badan Pertahanan Antariksa AS
-
Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat Bentuk Pusat Komando di Indo-Pasifik: Bukan Alien, Ternyata Ini Ancamannya
-
Luncurkan Satelit Canggih, China Siap Kuak Rahasia Matahari
-
NASA Sukses Hantam Asteroid Pakai Pesawat Luar Angkasa, Misi Pertahanan Bumi Perdana Lancar
-
NASA Ingin Hantam Asteroid Pakai Pesawat Luar Angkasa, Ini Tujuannya
-
Arab Saudi Akan Kirim Perempuan ke Luar Angkasa pada 2023