Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Gulma raksasa atau tumbleweed belum lama ini menjadi teror mengerikan di California, Amerika Serikat menyusul perubahan iklim yang terjadi.
Tumbleweed ini dianggap sebagai tumbuhan pengganggu yang menjengkelkan yang susah dibasmi. Dengan kapasitas kecil saja, gulma ini begitu mengganggu, bayangkan jika gulma ini dalam ukuran besar bahkan disebut raksasa.
Dilansir dari Science Alert, gulma ini bernama latin Salsola Ryanii. Tumbuhan pengganggu ini dapat tumbuh setinggi 1,8 meter. Karena cukup berbahaya karena mengganggu, para ilmuwan sudah memperingati akan kedatangan tumbuhan ini.
Biasanya, tumbuhan pengganggu ini akan menyebar ke daerah cuaca kering. Di daerah California, Amerika Serikat, gulma raksasa baru ditemukan pada tahun 2002.
Baca Juga
Secara ilmiah, tumbleweed atau gulma raksasa ini merupakan hibrida dari dua spesies invasif yaitu Salsola Tragus yang berasal dari Rusia dan China, serta Salsola Australis yang berasal dari Australia dan Afrika Selatan.
Dianggap mengganggu, gulma raksasa ini diklaim sebagai salah satu gulma terburuk di dunia dan ditemukan di 48 negara bagian Amerika Serikat. Tanaman ini dapat tumbuh lebih besar dan tinggi melebihi induknya.
Saat sudah tua, tumbleweed atau gulma raksasa ini akan memisahkan diri dari akarnya di akhir musim panas. Hingga saat musim dingin tiba, gulma raksasa ini akan mati, rantingnya menjadi getas dan rapuh saat tertiup angin.
Gulma raksasa ini dianggap sebagai bencana untuk beberapa orang. Pasalnya, tumbuhan ini sering kali menimbulkan kecelakaan lalu lintas dan merusak properti penduduk sekitar.
Di California, Amerika Serikat, tumbuhan ini menyerang Victorville, salah satu kota yang memiliki penduduk lebih dari 100 ribu jiwa. Makin parah, gulma raksasa ini disebut-sebut hampir mengubur kota tersebut.
Penumpukan gulma raksasa ini diakibatkan oleh angin kencang yang berhembus di daerah tersebut. Hingga kini, pemerintah kota tersebut masih dalam usaha untuk membasmi teror mengerikan dari gulma raksasa tersebut.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Beberapa Daerah di Amerika Serikat Alami Kekeringan Ekstrem, Cadangan Air Habis di Akhir Tahun
-
Gara-Gara Suhu Udara Panas, Daerah Ini Alami Krisis Energi, Kok Bisa?
-
Benarkah Burung Condor Bisa Bertelur Tanpa Kawin?
-
Menghilang di Laut California, Rekaman Benda Diduga UFO Bikin Geger Publik
-
Terpopuler: Langit California Oranye dan Deteksi Detak Jantung Lewat Kamera
-
Mirip Planet Mars, Langit California Mendadak Berubah Jadi Oranye
-
Ciptakan Kota Kecil, Google Akan Bangun Kantor Baru
-
Bumi Catat Suhu Terpanas, Capai 54 Derajat Celcius
-
Jual Mobil Sport Mewah, Jess No Limit Malah Panen Cibiran Netizen
-
Ilmuwan Temukan 5.200 Lubang Misterius di Dasar Laut Ini