Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Untuk pertama kalinya, tim astronom internasional berhasil mencitrakan medan magnet berskala raksasa di sekitar galaksi NGC 4631, yang dikenal sebagai Galaksi Paus. Medan magnet raksasa yang sangat terstruktur ini terletak sekitar 30 juta tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti.
Penelitian tersebut telah dilaporkan dalam jurnal Astronomy and Astrophysics pada akhir tahun 2019.
Ilmuwan berhasil mencitrakan medan magnet raksasa berkat teleskop radio Karl G. Jansky Very Large Array dari National Science Foundation.
Tim astronom internasional terdiri dari para profesor dan peneliti gabungan dari beberapa universitas ternama di Kanada dan Amerika Serikat.
Baca Juga
"Ini merupakan pertama kalinya kami mendeteksi dengan jelas apa yang oleh para astronom di sebut sebagai medan magnet berskala besar, jauh di dalam lingkaran galaksi spiral, dengan garis-garis medan disejajarkan dengan arah yang sama pada jarak seribu tahun cahaya. Kami bahkan melihat pola teratur dari arah perubahan bidang yang terorganisir ini," kata Dr Dr Marita Krause, dari Institut Max-Planck dalam pernyataan resminya.
Pada gambar yang berhasil direkam, terdapat representasi arah medan magnet yang memanjang ke bagian halo bagian atas dan ke bagian bawah cakram galaksi.
Sebagai referensi, setiap galaksi memiliki materi halo di mana terdiri dari berbagai macam materi termasuk gugus bintang, gas, materi gelap, hingga debu kosmis.
Wilayah biru menunjukkan area medan magnet yang mengarah jauh dari pengamat, sementara garis hijau menunjukkan medan magnet yang mengarah ke kita.
Adanya daerah biru dan hijau yang muncul bergantian ini merupakan sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya di lingkaran galaksi.
Dikutip dari IFLScience, mempelajari medan magnet di luar piringan galaksi sangat penting bagi ilmuwan untuk mencari pemahaman lebih dalam mengenai evolusi galaksi.
Hal tersebut bisa memudahkan ilmuwan dan juga astronom dalam mendalami pengetahuan mengenai sesuatu yang memengaruhi pembentukan sistem Tata Surya kita.
"Untuk memahami bagaimana bintang-bintang seperti Matahari dan planet-planet seperti Bumi terbentuk, kita harus memahami bagaimana galaksi, seperti Bimasakti kita, terbentuk dan berevolusi. Proyek ini adalah upaya ilmuwan untuk mengukur medan magnet galaksi dan mempelajari bagaimana mereka memengaruhi cara gas antarbintang dikeluarkan dari cakram galaksi yang berkontribusi pada pembentukan dan evolusi suatu galaksi," kata Matthew Benacquista, direktur proyek di Divisi Ilmu Astronomi NSF.
Medan magnet raksasa yang berada pada jarak sangat jauh ini masih akan diamati oleh ilmuwan sehingga diharapkan dapat menguak proses terjadinya evolusi galaksi secara keseluruhan di luar angkasa.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Apakah Pluto Termasuk Planet atau Tidak? Jadi Perdebatan Astronom dan Ilmuwan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia