Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ilmuwan mengeluarkan peringatan adanya gletser mencari di Alaska. Hal ini diprediksi bisa memicu bencana Tsunami pada tahun depan.
Tak hanya itu, kejadian gletser mencari ini diprediksi juga bisa menyeret jutaan ton batu ke kota terdekat.
Ilmuwan menemukan adanya kemiringan gunung yang tidak stabil di Alaska yang dapat memicu bencana tsunami pada tahun depan dan kemungkinan dalam 20 tahun mendatang.
Mereka memperkirakan, longsoran gletser yang mengangkut jutaan ton batu dari pegunungan Alaska akan mengalir ke wilayah Prince William Sound dan berpotensi menimbulkan kerusakan yang besar di lokasi wisata tersebut.
Baca Juga
Dalam sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh 14 ilmuwan, gletser dari lereng Barry Glacier di pegunungan Alaska semakin mencair akibat efek pemanasan global.
Temperatur yang kian memanas hanya menyisakan sepertiga dari lereng yang masih ditutupi oleh es. Tapi gempa bumi, gelombang panas, atau curah hujan yang besar dapat memicu bencana tanah longsor.
Prince William Sound sendiri terletak 60 mil sebelah timur Anchorage dan merupakan area pelabuhan dan merupakan bagian dari Sistem Pipa Trans-Alaska.
Steve Masterman, Direktur Division of Geological Suveys mengatakan bahwa stafnya telah menemukan bukti yang memungkinkan Barry Glacier melepaskan jutaan ton batu ke Harriam Fiord, pusat kota Prince William Sound.
"Kejadian pertama dari tsunami-tsunami ini dimulai pada 1958, ketika tanah longsor memasuki Teluk Lituya Fiord dan menghasilkan gelombang yang mencapai 1.700 kaki," kata Masterman seperti dilansir laman Daily Mail, Minggu (17/5/2020).
"Yang paling terakhir terjadi di Gletser Taan Alaska Tenggara pada 2015, yang ombaknya mencapai 600 kaki di lereng seberang lembah gletser," imbuhnya.
Dari banyaknya faktor yang bisa menyebabkan tsunami, perubahan iklim punya andil penting dalam bencana tersebut, karena bagian utara Bumi itu memanas dua kali lebih cepat ketimbang tempat lainnya sehingga mengakibatkan gletser mencair.
"Kami hanya memiliki data awal yang menunjukkan potensi penyebaran tsunami. Efeknya akan sangat parah di dekat tempat tanah longsor. Selain itu, daerah perairan dangkal, atau dataran rendah di dekat pantai, juga berada dalam bahaya," tulis para ilmuwan dalam surat terbukanya.
Dalam surat yang sama, para ilmuwan memprediksi bahwa tanah longsor dan tsunami ini mungkin terjadi tahun depan, disusul 20 tahun kemudian. Mereka juga meyakini bahwa daerah yang paling berisiko terdampak tsunami adalah Barry Arm dan Harriman Fiord.
Sebelum membuat surat terbuka ini, para ilmuwan telah membandingkan gambar lereng yang diambil dari 2009 hingga 2015, dan menemukan bahwa gletser telah bergerak sejauh 600 kaki selama periode waktu tersebut.
Itulah kejadian gletser mencari di Alaskan yang menjadi perhatian ilmuwan. Terlebih diprediksi bisa memicu tsunami. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Kadar Oksigen Menurun, Makhluk Laut Dalam Mulai Tercekik
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Sempat Ramai Willow Project, Kini Biden Sah Setujui Ekspor Gas Alam Cair dari Proyek LNG Alaska
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Willow Project Tuai Kritik PBB, Sekjen akan Ambil Sikap
-
Apa yang Bisa Terjadi setelah Proyek Willow Disahkan? Nasib Karibu Jadi Sorotan
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid