Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Jika selama ini manusia hanya mampu menebak-nebak umur Bumi, akhirnya ilmuwan berhasil mengungkap cara menghitung umur Bumi. Kira-kira berapa ya?
Sebelumnya, umur Bumi dihitung oleh para ilmuwan dengan melihat perubahan permukaan laut atau waktu yang dibutuhkan Bumi atau Matahari untuk mendinginkan suhu, serta tingkat keasinan air laut.
Dengan cara satu ini, ilmuwan beberapa kali justru salah perhitungan karena alam setiap kali mengalami perubahan besar yang membuat tingkat akurasi umur Bumi menjadi diragukan.
Mengutip Live Science, Cherry Lewis dari University of Bristol pada tahun 2012 menyebutkan bahwa umur Bumi diperkirakan mencapai beberapa ribu tahun. Umur ini jika melihat kisah-kisah di Alkitab.
Baca Juga
Beberapa analisa terkait umur Bumi terus dilakukan secara berkala. Banyak metode dilakukan untuk menghitung umur Bumi ini.
Cara lainnya untuk menghitung umur Bumi adalah dengan meneliti lempeng tektonik. Sayangnya metode ini juga tidak akurat, mengingat lempeng tektonik Bumi ini biasanya mengeluarkan batu yang berasal dari gletser ke dalam Bumi.
Melansir dari Space.com, akibat hal ini, batuan yang lama kemungkinan terganti dengan batuan yang baru hingga penghitungan umur Bumi terganggu.
Baru pada awal abad ke-20, cara baru menghitung umur Bumi ditemukan oleh para ilmuwan. Cara tersebut adalah dengan melakukan penanggalan radiometrik yang biasanya digunakan untuk menghitung usia benda yang mengandung isotop radioaktif alami.
Dengan menghitung isotop radioaktif alami ini, para ilmuwan meneliti kuantitas awal unsur radioaktif dan mengenai berapa lama unsur ini ada sebelum akhirnya membusuk.
Untuk meneliti unsur ini, para ilmuwan perlu menemukan batuan tua di muka Bumi yang sudah berusia miliaran tahun. Salah satu batuan yang digunakan untuk menghitung umur Bumi dengan unsur isotop radioaktif alami ini adalah batuan di Great Slace Lake.
Namun, proses menghitung umur Bumi ini perlu dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Pasalnya, penelitian tersebut membutuhkan ketelitian dan detail data yang akurat untuk kemudian mendapat jawaban mengenai umur Bumi tempat manusia tinggal ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir