Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ledakan dahsyat telah terjadi di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020). Meski begitu,masih belum bisa disetarakan dengan besarnya ledakan bom atom.
Hal ini disampaikan dosen Kimia Organik dari Departemen Kimia FMIPA Institut Pertanian, Luthfan Irfana yang menyebut ledakan amonium nitrat tidak sebesar bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada akhir Perang Dunia II.
Foto serta video ledakan Beirut kemarin memang viral di media sosial. Terlihat dalam rekaman-rekaman itu asap mirip jamur dan gelombang kejut yang dihasilkan oleh ledakan tersebut.
Menurut pemerintah Lebanon ledakan itu dipicu oleh terbakarnya 2.750 ton amonium nitrat sitaan yang disimpan dalam gudang-gudang di Pelabuhan Beirut.
Baca Juga
"Bedakan (ledakan amonium nitrat) dengan ledakan bom atom Hiroshima, itu reaksi nuklir. Di Hiroshima, tentara Sekutu meledakkan uranium yang efeknya kurang lebih setara dengan ledakan 12000 - 18000 ton TNT (trinitrotoluene). Makanya satu kota rata dengan tanah," ujar Luthfan ketika dihubungi Rabu (5/8/2020).
Tak hanya kerusakan material, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki juga menghasilkan efek radiasi pada siklus kehidupan manusia di sekitar kota tersebut. Bahkan hingga saat ini, ada sebagian kawasan di Hiroshima yang tidak boleh ditinggali manusia.
"Plus dihasilkan residu-residu zat radioaktif yang radiasinya berbahaya bagi kesehatan yg sulit hilang dalam waktu yang lama setelah ledakan. Bahkan hingga sekarang," lanjutnya.
Perbedaan paling mendasar diantara ledakan di Beirut dan Hiroshima, kata Luthfan, tentu pada zat kimia yang menyebabkan ledakan itu sendiri.
"Di situ (Hiroshima - Nagasaki) terjadi reaksi nuklir, kalau amonium nitrat hanya reaksi kimia biasa, seperti ketika kita main petasan saat lebaran, tapi ukurannya jauh lebih besar," ujarnya.
Selain itu, ledakan di Beirut seharusnya bisa diantisipasi asalkan gudang penyimpanan amonium nitrat sesuai dengan standar keselamatan penanganan bahan-bahan kimia.
"Itu tercantum di material safety data sheet-nya. Intinya untuk penyimpanan (amonium nitrat) adalah simpan dalam ruang tertutup rapat di tempat yang kering, dingin, dan berventilasi baik. Jangan menyimpan di dekat bahan mudah terbakar," tutup Luthfan.
Itulah kata dosen Kimia Organik soal ledakan Amonium Nitrat di Lebanon yang belum sebesar bom atom Hiroshima dan Nagasaki. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan: Ledakan Beirut Termasuk Ledakan Non-nuklir Terbesar di Dunia
-
Pakai Data dari Satelit, NASA Petakan Kerusakan Ledakan di Beirut
-
Foto Satelit Ini Ungkap Dampak Kerusakan Akibat Ledakan di Lebanon
-
Saking Dahsyatnya, Ahli Sebut Ledakan di Lebanon Setara Ratusan Ton TNT
-
CEK FAKTA: Benarkah The Simpsons Telah Prediksi Ledakan di Lebanon?
-
Usai Ledakan Dahsyat, Begini Potret Kota Beirut dari Satelit
-
Ledakan di Lebanon Terekam Kamera saat Pernikahan, Pengantin Berhamburan
-
Selain di Lebanon, Ini 5 Ledakan Paling Menggemparkan di Dunia
-
Kenapa Amonium Nitrat Mudah Meledak? Ini Penjelasannya
-
4 Berita Terkini: Amonium Nitrat dan Ledakan di Lebanon, #PrayForLebanon