Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Belakangan ini Planet Venus menjadi salah satu perhatian para ilmuwan, usai penemuan fosfin di dalam awan asam Venus yang kemungkinan bisa menjadi tanda adanya kehidupan di planet itu.
Kini dalam sebuah penelitian yang berbeda, para ilmuwan temukan asam amino glisin, senyawa pembangun protein yang penting.
Venus telah menjadi salah satu perhatian para ilmuwan belakangan ini, setelah penemuan fosfin di dalam awan asam Venus yang kemungkinan bisa menjadi tanda adanya kehidupan di planet itu.
Dalam sebuah penelitian yang berbeda, sekarang para ilmuwan menemukan asam amino glisin, senyawa pembangun protein yang penting.
Baca Juga
Dilansir dari IFL Science pada Jumat (16/10/2020), meski temuan itu bukan bukti adanya kehidupan di Venus karena glisin telah ditemukan di komet seperti 67P/Churyumov-Gerasimenko sebelumnya, namun menjadi deteksi pertama asam amino di atmosfer planet.
Penyebaran glisin di atmosfer mengikuti pola yang mirip dengan fosfin, tetapi glisin ditemukan di ketinggian yang lebih tinggi daripada fosfin.
Para ahli mengharapkan lebih banyak pengamatan untuk benar-benar memahami atmosfer Venus yang kompleks, baik pengamatan dari Bumi maupun dari luar angkasa. Meskipun tidak ada misi baru ke Venus, Badan Antariksa Eropa (ESA) berusaha untuk "mampir" ke Venus dalam misi lain yang mempelajari Merkurius.
BepiColombo adalah misi gabungan Eropa-Jepang yang sedang dalam perjalanan untuk mempelajari Merkurius. Dalam lintasan perjalanannya, wahana antariksa itu akan terbang melewati Venus dua kali, pertama pada 15 Oktober 2020 dan kedua pada 11 Agustus 2021.
Dengan memanfaatkan kondisi ini, tim di balik misi itu akan menguji instrumennya untuk memeriksa semuanya bekerja dengan baik, sekaligus sebagai upaya untuk mempelajari awan Venus. Meski demikian, tidak diketahui apakah fosfin dapat terdeteksi karena instrumen di BepiColombo sejak awal tidak dirancang untuk pencarian ini.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir