Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Roscosmos, badan antariksa Rusia telah mengumumkan kalau para kosmonot mereka bisa meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Kenapa demikian? Rusia telah menyiapkan untuk pembangunan stasiun luar angkasa mereka sendiri.
Roscosmos membangun stasiun luar angkasa sendiri karena khawatir ISS tidak lagi dapat diandalkan di masa depan.
Menurut Dmitry Rogozin, kepala Roscosmos mengatakan pekerjaan dimulai pada modul pertama stasiun baru yang diperkirakan akan memasuki orbit pada awal 2025.
Baca Juga
Seorang pejabat tinggi Rusia memperingatkan bahwa ISS dapat membahayakan nyawa kosmonot karena masa pakainya.
Pada 2025, stasiun tersebut akan berusia 27 tahun dan pada awalnya hanya dirancang untuk 15 hingga 30 tahun.
"ISS yang menua menjadi tidak dapat diandalkan dan berisiko menimbulkan konsekuensi serius. Kami tidak dapat membahayakan nyawa kru," kata Yuri Borisov, wakil perdana menteri Rusia, dikutip dari Daily Mail, Kamis (22/4/2021).
Roscosmos membagikan gambar dan video dari modul pertama yang akan menjadi bagian inti dari stasiun luar angkasa baru tersebut.
Pangkalan orbital itu juga diharapkan akan mencakup hotel untuk turis.
ISS sendiri terdiri dari 16 modul, mencakup empat yang dibangun dan didanai oleh badan antariksa Rusia, sembilan dari Amerika Serikat, dua dari Jepang, dan satu dari Eropa.
Roscosmos menegaskan bahwa stasiun luar angkasa barunya akan terdiri dari lima modul, termasuk modul komersial yang dapat menampung empat wisatawan antariksa.
Modul komersial tersebut akan memiliki dua jendela besar dan akses WiFi untuk para pengunjung.
Konfigurasi akan didasarkan pada stasiun luar angkasa Mir lama, stasiun ruang angkasa modular pertama yang pernah dibangun dan dioperasikan oleh Uni Soviet kemudian Rusia, dari 1986 hingga 2001.
Modul akan diluncurkan ke orbit menggunakan peluncur Angara-A5 dari kosmodrom Plesetsk atau Vostochny.
Stasiun luar angkasa Rusia yang baru akan bergabung dengan stasiun lain yang sedang dibangun oleh China.
Itu akan dibangun di orbit Bumi yang rendah, mirip dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) saat ini, tetapi sekitar seperlima massanya.
Stasiun luar angkasa China akan memiliki hingga tiga modul saat peluncuran, termasuk modul layanan, dua laboratorium, dan ruang untuk tiga awak.
Rusia berharap pariwisata luar angkasa dapat meningkatkan anggaran antariksa dalam beberapa dekade mendatang dan memungkinkan perluasan aktivitas di orbit, termasuk stasiun baru.
Itulah rencana Rusia melalui Roscosmos yang akan membangung stasiun luar angkasa sendiri dan meninggalkan ISS. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
eShop Nintendo di Rusia Tutup, Ini Sebabnya
-
Kebakaran Hutan di Rusia Telan Banyak Korban, Ribuan Damkar Dikerahkan
-
Rusia Berpeluang Kuasai Pangsa Bitcoin Hashrate Global, Ini Penyebabnya
-
Latah, Akhirnya Tinder Juga Angkat Kaki dari Rusia
-
Rusia Telah Luncurkan Satelit Baru, Siap Sokong Komunikasi Canggih
-
Ilmuwan Temukan Obat Baru, Bisa Atasi Penyakit Stephen Hawking
-
Fokus ke Bantuan Kemanusiaan, Elon Musk Enggan Persenjatai Satelit Internet SpaceX
-
Jepang Stop Ekspor Teknologi ke Rusia, Semikonduktor dan Robot Tak Boleh Dikirim
-
Situs Pemerintah Jerman Berguguran karena Serangan DDoS, Rusia Bantah Keterlibatan
-
Ilmuwan Rusia Siap Uji Coba Bahan Bakar Nuklir Jenis Baru, Efisiensi Diklaim Meningkat Signifikan