Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 01 Juni 2021 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Seekor paus ditemukan terdampar di Pantai Mertasari, Denpasar, Bali. Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar telah mengupayakan penyelamatan mamalia tersebut.

Diwartakan SuaraBali.id (31/5/2021), Kepala BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso, dalam siaran pers di Jakarta, Senin mengungkapkan penemuan pada 21 Mei 2021 ini diawali dengan adanya laporan paus terdampar di Pantai Mertasari, Sanur Kauh, Denpasar.

Penanganan dilakukan Tim BPSPL Denpasar berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, aparat desa dan Yayasan Bali Bersih.

"Berdasarkan hasil identifikasi secara visual diperoleh informasi bahwa paus yang terdampar berjenis Ziphius cavirostris dengan jenis kelamin betina. Paus berparuh ini panjangnya 5,3 meter dengan lingkar perut 2 meter dan berat sekitar 1 ton. Paus diduga baru saja mati (kode 2) dengan kondisi luka di bagian ekor dan gigitan cookie cutter shark hampir di sekujur tubuhnya," ungkap Permana Yudiarso.

Bersama dokter hewan dari tim IAM Flying Vet, BPSPL Denpasar langsung melakukan nekropsi (bedah bangkai) terhadap Paus yang ditemukan dalam keadaan mati tersebut. Proses nekropsi dipimpin oleh drh. I Made Jaya Ratha.

Dokter Jaya menjelaskan saat pembedahan ditemukan benda asing berupa tali pancing dan beberapa benda lainnya pada lambung. 

Pada organ, lanjutnya, tidak banyak perubahan signifikan yang dijumpai namun untuk pendalaman perlu dilakukan uji histopatologi di laboratorium melalui BBVet.

"Hasil pengamatan eksternal, memang banyak dijumpai bekas luka namun masih dalam kondisi normal. Kerusakan bagian eksternal sebagian besar pascakematian karena proses penarikan ke pantai," jelasnya.

Setelah proses nekropsi selesai, Tim Gabungan yang terdiri dari BPSPL Denpasar, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, BKSDA Bali, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, Yayasan Bali Bersih, TCEC Serangan, Yayasan JAAN, Desa Adat Sanur Kauh, Polsek Sanur dan Babinkamtibmas Sanur Kauh melakukan pemusnahan bangkai paus terdampar dengan cara dikubur pada kedalaman sekitar dua meter menggunakan ekskavator.

Sebagaimana diketahui, paus merupakan salah satu biota laut dilindungi penuh oleh negara berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan Kepmen KP Nomor: 79/KEPMEN-KP/2018 tentang Rencana Aksi Nasional Konservasi Mamalia Laut.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono berkomitmen selalu memastikan kelestarian biota laut dan keberlanjutan populasinya untuk kesejahteraan bangsa dan generasi yang akan datang. Pasalnya, mamalia laut merupakan biota laut yang terancam punah dan statusnya telah dilindungi penuh secara nasional dan internasional.

Itulah temuan benda asing berupa tali pancing pada lambung paus yang terdampar di Pantai Mertasari, Denpasar. (SuaraBali.id/ Pebriansyah Ariefana).

BACA SELANJUTNYA

Kecantikan Gadis Bali Saat Upacara Adat Tahun 1991 Bikin Terpesona, Netizen: Elegan Banget!