Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Arkeolog belum lama ini kembali melakukan penelitian pada daerah yang pernah dilanda pandemi terburuk sepanjang sejarah, Black Death. Dalam penelitiannya ini, detektor logam milik arkeolog lalu berhasil menemukan dua koin emas langka.
Pandemi Black Death melanda hampir sebagian besar daerah Eropa pada tahun 1346 lalu. Penyebab pandemi ini adalah bakteri Yersinia Pestis yang berasal dari kutu yang terinfeksi oleh tikus.
Dilansir dari Live Science, saat melakukan penelitian di negara tempat Black Death terjadi, arkeolog menemukan sejumlah fakta dan hal unik yang selama ini menjadi rahasia.
Dengan menggunakan detektor logam, para ilmuwan berhasil menemukan koin dari abad pertengahan dengan gambar Edward III. Koin lainnya yang ditemukan memiliki motif macan tutul yang diedarkan pada tahun 1344 lalu.
Baca Juga
Setelah ditelusuri, koin dari masa Black Death ini rupanya sengaja diciptakan untuk memperbaiki krisis yang terjadi di masa tersebut. Seiring berjalannya waktu, koin-koin ini lalu berakhir di tanah dan terkubur hingga saat ini.
Saat pertama kali ditemukan, koin-koin ini terlipat menjadi dua namun dalam kondisi baik dengan goresan kecil yang dicurigai terjadi karena aktivitas pertanian.
Penemuan koin dengan motif macan tutul dirasa sangat menarik untuk penelitian sekarang ini. Pasalnya, koin tersebut tidak lama beredar pada masanya sehingga koin ini dapat dikatakan sangat langka.
Diduga kuat, koin dengan motif macan tutul ini berada dan digunakan saat masa pandemi Black Death merajalela. Secara tidak langsung, koin ini menjadi saksi bisu dari pandemi yang menawarkan sepertiga populasi di Eropa ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Ini Perbedaan Pandemi dan Endemi
-
Tersembunyi di Hutan, Arkeolog Temukan Kota Kuno dari 2.000 Tahun Silam
-
Tersembunyi di Tepi Sungai Brantas, Arkeolog Berburu Sisa Pemukiman Kuno
-
Arkeolog Temukan Terowongan Kuno Peninggalan Aztec, Habis Digali Malah Dikubur Lagi, Kenapa?
-
Riset Microsoft Terbaru Ungkap Sebab Banyaknya Orang Stres setelah Pandemi, Apa Jamunya?
-
Teliti Reruntuhan Kota Yunani, Arkeolog Temukan Patung Hercules Berusia 2.000 Tahun
-
Penemuan Residu Narkotika di Makam Abad ke-14 SM, Jadi Persembahan untuk Para Dewa?
-
Arkeolog Temukan Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun di China, Jadi Jimat untuk Jaga Arwah?
-
Gua Pemakaman Berusia 3.300 Tahun Ditemukan, Arkeolog Temukan Benda-benda Bersejarah Ini
-
3 Mumi yang Jadi Korban Ritual Sadis di Masa Lampau, Kisahnya Bikin Merinding