Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ilmuwan telah menemukan struktur kayu misterius yang diperkirakan berumur 3.000 tahun. Diduga dulumnya sebuah kolam yang menjadi tempat ritual misterius pada masanya.
Temuan kolam yang diduga sebagai tempat ritual misterius ini ditemukan di Italia, yang memancing penasaran ilmuwan untuk mempelajari lebih dalam.
Menurut ilmuwan, struktur tersebut merupakan "kolam tanpa batas" dari Zaman Perunggu, memantulkan bayangan langit selama ritual keagamaan.
Hal ini untuk memberikan kesan kepada orang yang melihatnya bahwa mereka sedang melihat ke alam lain.
Baca Juga
Arkeolog Italia menemukan struktur tersebut pada 2004 di dekat Kota Noceto. Tim menyebutnya Vasca Votiva, bahasa Italia untuk tangki suci.
Para ahli mencatat, kolam kuno itu memiliki panjang sekitar 12 meter, lebar tujuh meter, dan kedalaman lebih dari tiga meter.
Kolam tersebut digali di puncak bukit kecil dan dilapisi dengan kayu, papan, serta balok.
Lapisan sedimen menunjukkan bahwa struktur tersebut pernah mengandung air, meskipun tidak ada saluran untuk mendistribusikan air.
Menurut Sturt Manning, arkeolog dari Cornell University, beberapa patung dan pot upacara juga ditemukan di dalam kolam kuno tersebut.
Itu menunjukkan bahwa struktur tersebut digunakan untuk persembahan ritual misterius.
Beberapa fitur kolam serupa telah ditemukan di tempat lain, tapi Manning mengatakan tidak ada kolam ritual seperti ini yang ditemukan di Eropa utara.
Ia menyamakan Vasca Votiva dengan monumen Neolitik Stonehenge di Inggris.
Meskipun ukurannya jauh lebih besar, tetapi Stonehenge juga memiliki jalan yang mengarah ke tempat upacara tertentu.
Dilansir dari Live Science, Kamis (1/7/2021), pengenalan ritual air supernatural di Vasca Votiva, tampaknya merupakan upaya mendapatkan dukungan dari dewa air dan curah hujan.
Belum diketahui ritual misterius apa yang dilakukan pada zaman perunggu di kolam kuno ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir