Jum'at, 19 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Selasa, 27 September 2022 | 16:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Warga Korea Selatan menghadapi lonjakan biaya untuk makanan populernya, kimchi, akibat panas ekstrem, hujan, dan banjir memusnahkan sebagian besar tanaman kubis di negara itu.

Dilansir dari Russia Today, panen yang buruk berarti hidangan acar jauh lebih mahal untuk dibuat dan semakin sulit untuk dibeli.

Harga kubis yang digunakan untuk jenis kimchi yang paling umum telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir dan telah melonjak 41% hanya dalam sebulan terakhir menjadi sekitar 3.300 won (35 ribuan rupiah) per kilogram, menurut data dari Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp yang dikelola negara.

Sementara itu, lobak pitih telah melonjak lebih banyak lagi dalam setahun terakhir, sebesar 146%, menjadi lebih dari 2.800 won (sekitar 30 ribuan rupiah).

Melambungnya harga yang terjadi pada orang Korea Selatan kian diperparah oleh inflasi yang tinggi.

Secara historis hal ini terjadi menjelang musim pembuatan kimchi pada bulan November, ketika keluarga biasanya memproduksi persediaan acar sayuran untuk dimakan selama bulan-bulan musim dingin.

"Setiap kali saya pergi berbelanja bahan makanan, saya melihat harga sayuran naik," kata penduduk Seoul Hong Seong-jin kepada Arirang News.

Ilustrasi Kimchi. (Pixabay)

Dengan biaya pembuatan bahan pokok ikonik di rumah yang melonjak, konsumen semakin ingin membeli kimchi buatan pabrik.

Namun, pengiriman produk ke supermarket telah turun sekitar setengah dari tingkat normal, dan pasokan telah "benar-benar menghilang" dari toko online, YTN News melaporkan pekan lalu.

Pembuat kimchi utama, termasuk Daesang dan CheilJedang, telah menaikkan harga mereka sebesar 10-11%, dan lebih banyak kenaikan diharapkan. Banyak konsumen bercanda menyebut acar kubis sebagai "geumchi," menunjukkan bahwa harganya mencapai emas.

Restoran telah merespons dengan menjadi lebih pelit dengan kimchi, padahal secara historis makanan ini selalu masuk sebagai paket penjualan makanan dengan banyak dianggap sebagai lauk gratis.

Indeks harga konsumen Korea Selatan melonjak 5,7% dari tahun sebelumnya pada Agustus setelah naik 6,3%, tertinggi 24 tahun, pada Juli.

Harga pangan telah naik lebih banyak lagi, berjalan 8% lebih tinggi dari tahun sebelumnya selama dua bulan berturut-turut.

Harga untuk beberapa makanan populer naik dengan kecepatan yang jauh lebih cepat. Misalnya, harga ayam goreng melonjak 11,4% secara year pada Juli lalu.

Harga rata-rata gimbop, hidangan nasi populer yang digulung di atas kertas rumput laut, melonjak 11,5%, melebihi 3.000 won untuk pertama kalinya, menurut Korea Consumer Agency.

Gimbop dijual hanya dengan 1.000 won di beberapa restoran Seoul hanya beberapa tahun yang lalu. Semangkuk jajangmyeon, atau mie kacang hitam, sekarang harganya 6.300 won, rata-rata, naik 15,3% dari tahun ke tahun.

BACA SELANJUTNYA

Gadis Garut Menikah dengan Pria Korsel, Momen Perayaannya Viral di Media Sosial