Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 21 Desember 2022 | 17:55 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Ada beberapa mitos Solstis Desember atau titik balik Matahari yang dianggap aneh bahkan tidak banyak diketahui orang-orang. Apa saja mitos terkait Fenomena Solstis Desember tersebut?

Disebutkan kalau Fenomena Solstis Desember akan terjadi pada 22 Desember 2022 mendatang. Fenomena ini ternyata menimbulkan banyak rumor dan mitos.

Dilansir dari Metro pada Rabu (21/12/2022), berikut ini lima mitos solstis Desember aneh yang jarang diketahui:

1. Pertarungan dua dewa

Di Inggris kuno, ada dua dewa bernama Raja Oak dan Raja Holly yang saling bersaing dan dikatakan terus-menerus berperang. Selama solstis Juni, Raja Oak berada di puncak kekuasaannya, tetapi saingannya mulai mengambil kendali saat musim gugur dimulai.

Solstis Desember menandai waktu ketika Raja Holly memegang kendali penuh, tetapi sekaligus saat ia mulai kehilangan cengkeraman kekuasaannya, memungkinkan Raja Oak untuk memulai kebangkitannya dan memulai proses yang mengarah ke musim semi.

Mitos kuno ini memperingati pergantian musim.

2. Rusa ajaib

Masyarakat Hongaria kuno percaya akan kehadiran rusa ajaib bernama Csodaszarvas. Binatang luar biasa ini adalah tokoh penting dalam mitos rakrat Hongaria.

Dikisahkan dua bersaudara bernama Hunor dan Magor melihat rusa putih saat berburu. Mereka mencoba mengejarnya tetapi tidak pernah bisa menangkapnya, akhirnya keduanya menetap dan mendirikan dinasti yang menjadi orang Hun dan Hongaria.

Dikatakan bahwa orang Hongaria kuno percaya bahwa 22 Desember adalah hari ketika Csodaszarvas mengumpulkan Matahari di tanduknya dan membawanya ke tahun baru, di mana ia akan menerangi dunia dan menghidupkan kembali tumbuhan.

3. Monster dari China

Orang-orang dari China kuno menceritakan kisah tentang dewa bernama Gonggong, yang merupakan monster berambut merah dan berekor ular.

Ia bersiap untuk bertarung dengan Zhurong, dewa api China, yang berhak mengklaim tahta surga. Sayangnya, Gonggong kalah dalam pertempuran dan sangat kesal sehingga ia menabrak Gunung Buzhou.

Tabrakan tersebut memiringkan langit secara permanen, menyebabkan titik balik Matahari musim dingin dan musim panas yang juga dikenal sebagai solstis Juni dan solstis Desember.

Mitos ini juga digunakan untuk menjelaskan mengapa sebagian besar sungai di China mengalir ke arah tenggara, sedangkan Matahari, Bulan, dan bintang bergerak ke arah barat laut.

4. Dewi yang kehilangan putranya

Kisah ini berfokus pada Frigg, dewi persalinan sekaligus seorang ibu, yang putranya bernama Baldr dibunuh oleh dewa lainnya.

Baldr dikatakan bersinar dan sering digambarkan sebagai dewa cahaya atau penerangan Norse, sehingga kematiannya terkait dengan kegelapan yang disebabkan oleh solstis Desember.

Frigg sangat marah karena putranya dibunuh dan ia mengunjungi dunia bawah untuk menyelamatkannya dari kematian. Ia diberitahu bahwa Baldr akan dibebaskan dan dihidupkan kembali jika setiap makhluk di alam semesta menangis untuknya.

Sayangnya, satu dewa yang kemungkinan adalah Loki, menolak untuk menangis dan Baldr ditakdirkan untuk mendekam di dunia bawah sampai Ragnarok.

5. Diculiknya Persephone

Persephone adalah putri Zeus. Ia diculik dan diperkosa oleh Hades, dewa dunia bawah, yang keluar dari celah di Bumi dan menculiknya.

Beberapa versi mitos menyatakan bahwa ibunya Demeter, dewi panen, menghentikan tanaman yang tumbuh di Bumi saat ia mencari Persephone.

Demeter akhirnya melakukan kesepakatan untuk pembebasan putrinya, tetapi Hades menipunya dan membuat Persephone harus menghabiskan sebagian tahun di dunia bawah sebelum kembali ke surga.

Mitos ini digunakan untuk menjelaskan datangnya musim dingin, ketika Bumi menjadi sangat dingin dan gelap sehingga tanaman tidak dapat tumbuh.

Musim semi dan musim panas dianggap terjadi ketika Persephone dibebaskan dan tumbuhan mulai hidup kembali.

Fenomena Solstis Desember

Video timelapse Matahari. (YouTube/ NASA Goddard)

Solstis Desember adalah fenomena astronomis biasa yang berdampak pada gerak semu harian Matahari ketika terbit, pada panjang siang dan malam hari, serta pergantian musim.

Pada solstis Desember, wilayah-wilayah di belahan Bumi selatan akan mengalami siang hari yang lebih panjang dari biasanya. Sedangkan, wilayah di belahan Bumi utara akan menghalami malam hari yang lebih panjang. Fenomena ini sendiri tidak berdampak di Indonesia.

Solstis sendiri terjadi dua kali dalam satu tahun, yaitu solstis Juni dan solstis Desember.

Namun dari zaman dulu, banyak mitos aneh yang bermunculan tentang solstis Desember. Salah satu rumor yang tersebar adalah dilarang keluar pada malam hari.

Itulah beberapa mitos solstis Desember yang berkembang dari berbagai belahan dunia dan jarang diketahui.  (Suara.com/ Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

Tata Cara Salat Gerhana, Terdapat Fenomena Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia