Sabtu, 20 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Senin, 16 September 2019 | 17:55 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kementrian Komunikasi dan Informatika tengah menjadi perbincangan netizen di Twitter usai mengkampanyekan tagar #SawitBaik.

Tetapi momen ini dikatakan sangat tak tepat, pasalnya saat ini di beberapa daerah dilanda bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Tagar #SawitBaik ini rupanya sebuah akun dengan nama @SawitBaikID di Twitter dan baru saja dirilis.

Salah satu cuitannya @SawitBaikID ini nyatanya 100 persen tak didukung netizen, hingga kini #SawitBaik tengah menduduki kolom trending topik.

Akun @SawitBaikID membuat tweet. ''Gerakan Nasional ini menciptakan dukungan publik di medsos, menjawab berbagai isu negatif terhadap sawit, menyebarluaskan berbagai hal positif dari sawit, menumbuhkan kecintaan terhadap produk sawit, dan terwujudnya partisipasi aktif masyarakat dalam kampanye ini #SawitBaik''

Hashtag Sawit Baik. (Twitter/@SawitBaikID)

Cuitan akun @SawitBaikID tersebut lalu dibantah dengan komentar netizen yang kontra dan mengatakan Kementrian Kominfo telah salah memilikh waktu untuk kampanye #SawitBaik.

@aqfiazfan ''Disaat jutaan orang sesak nafasnya akibat kebakaran hutan (perusahaan sawit), kominfo kita malah gencar campaign #SawitBaik''

@ernestprakasa ''Belum beres urusan KPK, muncul lagi #SawitBaik, kempen korporasi yang didukung ama Kemkominfo, di tengah kobaran kebakaran hutan. Sebagai pendukung Jokowi di pilpres, gw serasa lagi kena prank Atta Halilintar.''

@ismailfahmi ''Sekarang bukan saat yg tepat, malah saat yg buruk buat kampanye sawit. Lagi berduka karena kebakaran, yg biasanya dijadikan lahan sawit. Kontraproduktif. Kedua, "never ever" pake give away dan bot. Sangat kontra produktif. Kalau bulan ini main, baiknya di level internasional. ''

Hingga kini hashtag #SawitBaik masih menduduki kolom trending topik dengan 9 ribu cuitan dari netizen.

BACA SELANJUTNYA

Donasi Kabut Asap Capai Rp 200 Juta, Reza Arap Kok Malah Sedih?