Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Suhu ekstrem dan kemarau panjang tengah melanda beberapa wilayah di Indonesia. Diprediksi BMKG wilayah Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur akan mengalami musim tanpa hujan hingga November mendatang.
Panas ekstrem ini dirasakan di beberapa wilayah di Pulau Jawa yang tak kunjung hujan, suhu di siang hari bisa mencapai 37 derajat celcius.
Suhu ekstrem ini dimanfaatkan salah satu netizen di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memasak telur di bawah terik sinar matahari.
Unggahan video tersebut direkam salah satu netizen @Irvan_ml dan diunggah akun @merapa_news di Twitter.
Baca Juga
-
Tanggapan Gojek Soal Nadiem Makariem Jadi Calon Menteri Kabinet Jokowi
-
Rumah Roboh, Video Angin Kencang di Merapi dan Merbabu Bikin Netizen Kaget
-
Ingin Pecahkan Rekor Dunia, Streamer Ini Menyetir hingga GTA VI Rilis
-
Suhu Panas Ekstrem, Ponsel Wanita Ini Meledak di Dalam Mobil
-
Mengenal Fenomena Equinox, Peningkatan Suhu Panas yang Ekstrem
Dalam video berdurasi 31 detik tersebut, telrihat sebuah penggorengan diletakan di paving di bawah terik sinar matahari, lalu salah satu netizen memecahkan telur tersebut di penggorengan.
Karena panas yang ekstrem, telur tersebut matang dan menghasilkan suara layaknya terkena minyak panas di atas kompor.
Lantas unggahan tersebut mendapatkan beragam tanggapan dari netizen di Twitter.
@dkiks_ ''Gilak emang td panas bgt sih. Udh pake helm tp panasnya kek tetep nembus, nusuk ke kulit sama dalem2 kek kebakar gtu''
@tsugandicooL ''Mayaan, hemat gas..''
@CandraSetyawan ''Solusi pas gas e entek''
@AstriPuji2 ''Pemanfaatan energi alternatif''
Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari usai berbicara di Forum Medan Merdeka Barat (FMB) 9 Kominfo di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (2/10/2019), mengatakan untuk enam bulan ke depan atau jangka panjang, intensitas hujan di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) masih akan rendah.
Prakiraan BMKG intensitas curah hujan mulai akan tinggi pada Desember, dapat mencapai 200-300 mm per hari. Sementara itu, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari, meski untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara bulan-bulan tersebut sudah memasuki masa musim kering.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, Langsung Diikuti Beberapa Gempa Susulan
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Mario Dandy Tertawa Lebar Setelah Sidang, Netizen: Sumpah Pengen Tampol
-
El Nino 2023 Diprediksi Melanda Indonesia, Ini Dampak dan Tanda-tandanya
-
CEO Blue Bird Nyamar Jadi Supir Taksi, Netizen Minder Mau Kasih Tip
-
Toko Konsol dan Aksesori Game Super Lengkap di Mangga Dua Mendadak Viral, Netizen: Legends!
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
BMKG Menyarankan Masyarakat Tampung Air Hujan Jelang Kemarau
-
Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Sekarang, Ini Penjelasan BMKG
-
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa Mentawai