Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan | Husna Rahmayunita : Jum'at, 31 Januari 2020 | 13:56 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sistem pada fasilitas running text LED di kantor Imigrasi Kelas I TPI, Depansar, Bali tiba-tiba mengeluarkan kata-kata kasar pada jumat (31/1/2020) pagi.

Penampilan kata-kata kasar ini diduga karena ulah peretas yang mengambil alih dan melakukan tindakan tersebut.

Sistem pada fasilitas running text LED Kantor Imigrasi Kelas I TPI, Depansar, Bali diduga diretas, Jumat (31/1/2020) pagi. Sebab, mendadak menampilkan kata-kata kasar.

Peretasan running text tersebut sempat terekam kamera dan videonya diunggah oleh akun Instagram @info_tabanan.

Akun tersebut dalam unggahannya menuliskan narasi, "Running text di Kantor Imigrasi Denpasar dihack orang tidak bertanggung jawab, Semoga dapat segera ditangani,".

Dalam rekaman itu, tampak runing text yang terpasang di bagian depan Kantor Imigrasi menampilkan kalimat tak sopan. Isi tulisan running tex tersebut adalah "Kon*** hacked by Evans :) Lo kon*** semua hehehe".

Sementara sejumlah orang yang berada di area depan kantor Imigrasi, tampaknya tidak mengetahui akan tulisan tersebut. Mereka tampak mengabaikan tulisan dalam running text.

Running text Kantor Imigrasi Bali. (Instagram/@info_tabanan)

Sontak, netizen yang melihat running text yang diretas itupun mengungkap kekecewannya. Mereka tak habis pikir dengan ulah oknum yang sengaja meretas papan informasi

"Bakat yang disalahgunakan," kata @rusmana_putra19.

"Kelebihan dari masyarakat +62," tulis @wayanseputra.

"Lacak ip wifi ne tersambung ke running text," timpal @rizkyanta27. 

Kendati begitu, selang satu jam kemudian, @info_tabanan mengabarkan running text di Kantor Imigrasi Kelas I TPI, Depansar dinonaktifkan sementara setelah diretas. Hal itu dilakukan, karena petugas tengah melakukan perbaikan.

"Running text yang tadi sempat dihack sudah dinonaktifkan sambil menunggu diperbaiki oleh petugas," tulisnya.

Namun, hingga kekinian belum didapat konfirmasi lebih lanjut mengenai peretasan running text tersebut. (Suara.com).

BACA SELANJUTNYA

Situs Pemerintah Jerman Berguguran karena Serangan DDoS, Rusia Bantah Keterlibatan