Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Penyebaran virus corona yang makin meluas dibarengi dengan menjamurnya hoaks yang tersebar terkait COVID-19. Tak cuma di Indonesia, hoaks mengenai virus corona juga banyak bertebaran, termasuk kabar palsu bahwa virus corona disebabkan oleh jaringan 5G.
Bahkan, teori konspirasi ini sudah banyak bermunculan di media sosial seperti YouTube, Facebook, hingga Twitter. Padahal, klaim ini sudah terbukti salah karena gelombang radio tidak bisa menciptakan virus.
Namun, ada andil figur publik yang turut menyebarkan teori tidak beralasan ini. Seperti Keri Hilson, penyanyi asal Amerika Serikat yang memiliki 4,2 juta follower di Twitter.
Dalam cuitannya, Hilson mengaitkan penyebaran virus corona dengan efek yang ditimbulkan dari radiasi tower pemancar jaringan 5G.
Baca Juga
-
Typo Kebangetan, Harga Terong Crispy di Aplikasi Ojol Ini Bikin Ambyar
-
Jokowi Serukan Beraktivitas di Rumah, Akun Markobar Tawarin Cemilan
-
Viral! Tampilan Piscok dengan Topping Oreo Ini Ngeri, Bak Tanah Kuburan
-
Muncul di Geekbench, Huawei P40 Pro 5G Cuma Pakai RAM 8 GB?
-
Gunakan Teknologi 5G, China Klaim Bisa Deteksi Virus Corona dari Jarak Jauh
"Orang-orang telah mencoba memperingatkan kita tentang 5G selama bertahun-tahun. Petisi, organisasi, studi...apa yang kita alami adalah efek dari radiasi," tulis Hilson dalam akun Twitter pribadinya.
"5G meluncur di China. Nov 1, 2019. Orang-orang telah meninggal dunia," sambungnya seperti dikutip laman Cnet, Selasa (17/3/2020).
Tak hanya di Twitter, Hilson juga menyebarkan teorinya ini lewat Instagram. Dalam salah satu postingannya, ia menyertakan caption yang mengatakan bahwa kasus virus corona tidak begitu parah di Afrika karena di sana tidak ada 5G.
Padahal pada kenyataannya, di negara seperti Afrika Selatan, Nigeria, Ethiopia, dan Mesir sudah ada puluhan kasus virus corona yang dikonfirmasi.
Postingannya itu langsung menjadi viral dan banyak orang mengkritik Hilson karena menyebarkan misinformasi. Meski begitu, tidak sedikit juga orang-orang yang justru membagikan postingan tersebut seolah-olah Hilson memberikan informasi yang kredibel.
Bahkan, teori Hilson ini juga tersebar di sebuah grup Facebook yang menolak kehadiran jaringan telekomunikasi generasi kelima itu. Seperti pengguna Facebook bernama Ben Mackie yang mengatakan bahwa virus corona sebenarnya bukanlah virus.
"Mereka mencoba menakuti kita dengan virus palsu padahal ini tentang tower 5G yang dibangun di seluruh dunia," tulis Mackie.
Namun, klaim tersebut langsung dibayar tunai oleh FullFact, sebuah lembaga pengecek fakta dari Inggris dan beberapa ahli lainnya.
"Cerita tentang 5G tidak memiliki kepercayaan secara ilmiah dan tentu saja merupakan gangguan potensial, seperti misinformasi lainnya, untuk mengendalikan epidemi COVID-19," terang profesor di Colorado School for Public Health, Jonathan M. Samet.
Sementara Brendan Carr, salah satu petinggi di Federal Communications Commission mengatakan bahwa upaya Hilson menghubungkan 5G dengan virus corona datang dari area teori konspirasi yang berbahaya.
Dengan tegas, ia menekankan bahwa virus corona menyebar lewat kontak langsung antramanusia dan bukan berasal dari gelombang radio.(Suara.com/Tivran Rahmat)
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Solusi MediaTek untuk Menghadirkan Kecepatan Data 5G dan Efisiensi Daya
-
Dibekali Memori Besar, Cek Berapa Harga Vivo Y36 5G di Indonesia
-
CEK FAKTA: Bikin Banyak Orang Kegocek, Ini yang Perlu Anda Tahu tentang Nokia Minima 2100
-
CEK FAKTA: Benarkah Nokia akan Luncurkan N73 Reborn? Atau Cuma HP Hoaks?
-
CEK FAKTA: Arya Saloka Meninggal Usai Kecelakaan Naik Moge, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Kasus Korupsi BTS Bikin Surya Paloh Terancam Hukuman Mati, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Tangis Putri Candrawati Pecah Usai Melihat Kuat Ma'ruf dan Sambo Dieksekusi, Benarkah?
-
Selama Januari-April 2023, Kominfo Deteksi 441 Hoaks
-
CEK FAKTA: Benarkah Isi Chat WhatsApp Pemenang Hadiah Undian Pesta Panen BRI Ini
-
Hoaks: Pemain Timnas Indonesia Jordi Amat Diminati Real Madrid, Begini Faktanya