Kamis, 28 Maret 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 27 Maret 2020 | 06:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Merkurius yang menyandang status sebagai planet terdekat dari Matahari merupakan tempat terakhir yang dipertimbangkan ketika kita mencari kehidupan di suatu planet. Namun, berdasarkan penelitian terbaru dari ilmuwan, planet Merkurius purba atau periode masa lalu Merkurius mempunyai potensi untuk menyimpan kehidupan.

Dalam sebuah rilis resmi oleh ilmuwan dari Planetary Science Institute, mereka mengklaim bahwa di masa lalu, di bawah permukaan Merkurius terdapat kondisi yang memungkinkan sebagai prasyarat kehidupan.

Penelitian ilmuwan tersebut telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports pada tanggal 16 Maret 2020.

Kondisi saat ini, Merkurius memang tidak memiliki atmosfer sehingga suhu permukaannya dapat mencapai 430 derajat Celcius di siang hari.

Namun, ilmuwan mengklaim bahwa di masa lalu, lapisan jauh di bawah tanah Merkurius kemungkinan menyimpan kondisi sebagai prasyarat kehidupan.

Cekungan Caloris planet Merkurius. (Wikipedia/ NASA)

Penelitian yang dipimpin oleh Alexis Rodriguez dari Planetary Science Institute (PSI) mengumpulkan sejumlah data yang dikumpulkan dari pesawat luar angkasa NASA bernama MESSENGER.

Pesawat luar angkasa itu mengambil detail permukaan Merkurius dari tahun 2011 hingga tahun 2015.

Klaim ilmuwan tersebut didukung oleh "medan kacau" yang ada di Merkurius, sebuah tempat yang menampilkan lembah-lembah dalam, celah lebar, dan pegunungan curam.

Para ilmuwan berhipotesis bahwa medan yang kacau adalah hasil dari tumbukan luar angkasa raksasa di sisi lain planet dan beberapa gempa yang mengikutinya.

Dilansir dari Gizmodo, Alexis Rodriguez mengemukakan hipotesis yang menunjukkan bahwa fitur geologis aneh di atas dibentuk oleh sejumlah besar bahan volatil dari permukaan Merkurius purba.

Cekungan Caloris dipercaya mengandung banyak volatil di bawah lapisan permukaannya di masa lalu. (Planetary Science Institute)

Sebagai referensi, volatil adalah senyawa, seperti air, nitrogen, dan metana, yang dengan mudah beralih di antara keadaan materi, seperti cairan yang beralih ke gas atau padatan yang mengubah langsung menjadi gas atau uap, proses kimia yang dikenal sebagai sublimasi.

Volatil adalah prasyarat untuk kehidupan, sehingga penemuan bahwa Merkurius pernah menyimpan banyak sekali volatil menimbulkan beberapa pertanyaan menarik tentang masa lalu kuno Merkurius.

"Beberapa volatil Merkurius lainnya mungkin telah menambah karakteristik dari [habitat akuatik] sebelumnya. Bahkan jika kondisi yang dapat dihuni hanya ada sebentar, peninggalan kimia prebiotik atau kehidupan yang belum sempurna masih mungkin ada di medan kacau Merkurius," kata penulis penelitian dalam situs resmi Planetary Science Institute.

Analisis data menunjukkan bahwa medan yang kacau di sekitar Merkurius (sekitar cekungan Caloris) sekitar 1,8 miliar tahun lalu mempunyai potensi menyimpan banyak sekali volatil.

Itulah sebabnya ilmuwan yakin bahwa lapisan bawah tanah planet Merkurius kuno kemungkinan mempunyai potensi untuk menyimpan kehidupan, meski hanya mikroba sederhana.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Ungkap Air di Bumi Lebih Tua dari Matahari, Kok Bisa?