Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Minggu, 19 Juli 2020 | 13:06 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kabar duka menghampiri pecinta sastra dan puisi di Indonesia. Sang sastrawan legedaris Indonesia, Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono meninggal pada hari ini (19/07/2020) di usianya yang ke-80 tahun.

Kabar tersebut membuat netizen ikut mengutarakan duka mereka di Twiter.

Sebagai informasi, netizen di Twitter sering berinteraksi dengan sastrawan legendaris tersebut dan sering menjulukinya sebagai Eyang Sapardi, SDD, hingga Sapardi.

Puluhan karya sastra yang diciptakan oleh Eyang Sapardi membuat banyak pecinta puisi sangat mengenalnya.

Beberapa puisi ciptaan eyang Sapardi yang sangat terkenal termasuk puisi berjudul "Aku Ingin", "Hujan Bulan Juni", "Akulah si Telaga", dan "Pada Suatu Hari Nanti".

Profil foto akun resmi Twitter eyang Sapardi. (Twitter/ SapardiDD)

Salah satu penggalan puisi ciptaan sastrawan fenomenal ini adalah "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu".

Dikutip dari Suara.com, Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di Eka Hospital, BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/7/2020) pukul 09.17 WIB.

“Inalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah, bapak Sapardi Djoko Damono pagi ini. Informasi lain akan menyusul,” demikian keterangan yang diterima awak media dari pesan berantai.

Kabar meninggalnya Sapardi Djoko Damono membuat netizen berduka. (Twitter/ Sapardi Djoko Damono)

Pantauan dari situs Trends24.in, kata Sapardi langsung merangsek menempati trending topik mulai pukul 11.00 WIB.

Saat artikel ini ditulis, topik Eyang Sapardi dan Pak Sapardi memuncaki trending topik setelah dicuitkan puluhan ribu kali.

Beberapa cuitan yang langsung trending termasuk Pak Sapardi, #SapardiDjokoDamono, Eyang, #RIPSapardi, Hujan Bulan Juni dan Selamat Jalan.

Kabar Sapardi Djoko Damono meninggal langsung membuat puluhan ribu netizen berduka di Twitter.

"Puisi pertama yang aku baca saat di SMP dan masih tergiang di hati. Istirahatlah dengan tenang Pak Sapardi," cuit @articban.

"Legenda penulis puisi Indonesia, Pak Sapardi Djoko Damono telah wafat. Terima kasih, puisi Anda akan selalu abadi," tulis @zarzain.

"Aku bukan penggemar berat puisi. Aku juga tidak tahu banyak tentang Eyang Sapardi. Tetapi aku ingat pernah membaca sebuah puisi indah di buku sekolah. Selamat jalan Eyang Sapardi, semua orang menghargai karyamu," kata @its_jane_doe.

"Salah satu jiwa indah telah pergi dari dunia ini, Rest in Peace Eyang Sapardi. Yang Fana adalah waktu. Kita abadi," komentar @jinandpril sembari menukil puisi dari Eyang Sapardi.

Hingga artikel ini ditulis, cuitan dan ungkapan duka mengenai kabar Sapardi Djoko Damono meninggal meninggal masih bergema di Twitter.

BACA SELANJUTNYA

Rendy Kjaernett Bilang Ia Mencintai Orang yang Tepat di Waktu yang Salah, Langsung Diceramahi Netizen