Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Akun media sosial Twitter milik pejabat pemerintah dan outlet media yang berafiliasi dengan negara mengikuti kebijakan yang sama dengan Facebook dan YouTube.
Label terbaru sudah diterapkan tetapi akan diluncurkan secara bertahap dengan label pemerintah diterapkan untuk pejabat dari China, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.
Media sosial Twitter juga akan berhenti merekkomendasikan cuitan dari media yang berafiliasi dengan negara.
Dilansir dari laman The Verge, Twitter mengatakan label tersebut akan memberikan konteks untuk membantu pengguna membuat keputusan yang tepat.
Baca Juga
-
Resmi Rilis, Oppo Watch Padukan Teknologi Modern dan Desain Fashionable
-
Curhatan Gamer Cantik, Sering Dikuntit Hingga Ancaman Pembunuhan
-
Resmi Diperkenalkan di Indonesia, Ini Harga Oppo Reno4
-
Cari Pendapatan Baru, Twitter Akan Buka Layanan Berbayar?
-
Peretas Akun Twitter Tokoh Dunia Diawali dari Bobol HP
Peluncuruan pejabat publiknya berfokus pada akun yang mewakili ''suara negara-bangsa di luar negeri'' dan kemungkinan akan terlibat dalam diskusi geopolitik di Twitter.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memiliki label seperti halnya Menteri Luar Negeri Mike Pompeo), namun Departemen Keuangan tidak memiliki.
Media sosial Twitter juga akan melabeli akun pribadi untuk kepala negara dengan mengatakan akun tersebut akan mendapatkan ''pengenalan nama yang luas, perhatian media dan kesadaran publik''.
Kategori media yang berafiliasi dengan negara mencakup saluran di mana pemerintah menjalankan kontrol atas konten editorial.
Media sosial Twitter sudah melarang media yang berafiliasi dengan negara untuk membeli iklan Twitter dan sekarang akan menghindari memperkuat outlet ini termasuk di timeline, pemberitahuan dan pencarian.
Salah satu juru bicara Twitter juga mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan visibilitas akun jika seseorang mengikuti mereka. Sedangkan itu, fitur label untuk pemerintah ini sudah dilakukan Facebook pada bulan Juni lalu, sedangkan YouTube sudah mengaktifkan pelabelan pemerintah pada tahun 2018.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Manfaatkan Akun Twitter, Penipuan Jastip Tiket Konser Coldplay Raup Cuan Ratusan Juta
-
Akun Twitter Kehilangan Centang Biru, Gibran Rakabuming Tanggapi Dengan Meme
-
Centang Biru Hilang dari Akun Twitter, Fiersa Besari Curhat Begini
-
Twitter Cabut Centang Biru Lama, Wajib Berbayar untuk Verified
-
Apakah OnePlus akan Balik ke Indonesia? Kemunculan Akun Twitter Ini Memantik Spekulasi
-
Mantan Karyawan Bocorkan Adanya GodMode di Twitter, Untuk Apa?
-
Mantan Karyawan Twitter Mengaku Masih Punya Akses dari Akun Mana Pun
-
Taliban Mulai Beli Tanda Centang Biru Twitter, untuk Apa?
-
Hacker Klaim Berhasil Curi Data 400 Juta Akun Twitter
-
Mendadak Twitter Blokir Sejumlah Akun Jurnalis