Hitekno.com - Seorang pengemudi Tesla Model S di Alberta, Kanada didakwa mengemudi berbahaya setelah setelah diketahui tidur saat berpergiann dengan kecepatan 150 km/jam.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang sistem penggerak otomatis Tesla atau fitur Autopilot.
Tak cuma sekali, pada Juli lalu mereka menerima keluhan mengemudi sembrono di Highway 2 dekat Ponoka di Alberta yang sepertinta Tesla Model S 2019 mengemudi sendiri.
Mobil tersebut berjalan lebih dari 140 km/ jam dengan kedua kursi depan bersandar sepenuhnya dan kedua penumpangnya tampak tertidur.
Baca Juga
-
TikTok Akan Diblokir dari Google Play di Amerika Serikat, Kenapa?
-
Nggak Cuma Manusia, Hewan Juga Punya Situs Pencari Jodoh Lho
-
Genflix Aerowolf dan Bigetron Alpha Terlalu Tangguh di Week 6 MPL Season 6
-
Bos Tesla Kenalkan Neuralink, Prototipe Mesin Implan Otak
-
Cuma Gara-gara Satu Tweet, Elon Musk dan Tesla Kehilangan Rp 205 Triliun
Petugas mulai mengejar kendaraan dengan lampu darurat berkedip, pada saat itu kendaraan secara otomatis mulai melaju, akhirnya mencapai kecepatan 150 km/jam.
Setelah menepi kendaraan, pengemudi, seorang pria berusia 21 tahun dari British Columbia, dituduh ngebut dan mengemudi sambil kelelahan.
Dilansir dari laman The Verge, ''Meskipun produsen kendaraan baru telah membangun perlindungan untuk mencegah pengemudi mengambil keuntungan dari sistem keselamatan baru di kendaraan, namun sistem tersebut belum mebnambah keselamatan tambahan'' kata Inspektur Gary Graham dari Layanan Lalu Lintas RCMP Alberta.
Sementara itu, seorang juru bicara Tesla tidak menanggapi permintaan komentar Autopilot adalah sistem otonom sebagian Level 2 yang menggabungkan cruise control adaptif, bantuan penjaga jalur, parkir mandiri dan kemampuan secara otomatis.
Fitur ini menggunakan serangkaian sensor, termasuk delapan kamera, radar dan ultrasonik untuk mengotomatiskan beberapa tugas mengemudi, tetapi juga mengharuskan pengemudi untuk tetap terlibat dengan kendaraan agar dapat beroperasi.
CEO Tesla Elon Musk menyalahkan kecelakaan yang melibatkan Autopilot sebagai penyebab terlalu percaya diri pengemudi.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin
-
Implan Chip ke Otak Buatan Elon Musk Disetujui FDA, Ngeri-Ngeri Sedap
-
Pengguna Premium Makin Dimanjakan, Akun Twitter Blue Kini Bisa Upload Video Berdurasi 2 Jam
-
Satya Nadella dan Elon Musk Beda Pendapat, Siapa Pegang Kendali OpenAI
-
Tesla dan Samsung Disinyalir akan Kerjasama di Industri Kendaraan Listrik
-
Tunjuk Linda Yaccarino Sebagai CEO Twitter Baru, Keputusan Elon Musk Dinilai Analis Sangat Tepat
-
Elon Musk Unggah Gambar di Twitter, Harga NFT Ini Langsung Meroket
-
Elon Musk Disinyalir akan Tinggalkan Posisi CEO Twitter, Siapakah Penggantinya?