Rabu, 17 April 2024
Agung Pratnyawan : Minggu, 03 Januari 2021 | 17:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Berbagai perusahaan asal Amerika Serikat sedang jadi incaran peretas. Tak kecuali, belum lama ini Microsoft dikabarkan mendapatkan serbuan hacker Rusia secara besar-besaran.

Bentuk serangan siber yang dilancarkan memang beragam, dari DDoS hingga upaya pencurian data-data perusahaan dan instansi yang diincar. Lalu bagaimana dengan yang terjadi pada Microsoft?

Diwartakan Gamerant, Hacker Rusia secara besar-besaran belum lama ini menlancarkan serangan pada beberapa instansi dan perusahaan AS. Dan Microsoft juga menjadi incaran.

Hasil investigasi internal, diketahui kalau para peretas dari Rusia sebagai pelakunya. Mereka memanfatkan celah keamanan dari software manajemen IT, Orion dari perusahaan SolarWinds.

Parahnya, para pelaku sudah sampai melihat source code milik Microsoft. Namun sampai saat ini belum ditemukan bukti kalau hacker Rusia mampu menyentuh layanan dan data konsumen.

Sementara penyelidikan berlangsung, juga tidak ditemukan indikasi kalau sistem Microsoft digunakan para pelaku untuk menyerang orang lain. Hanya baru bisa melihat source code mereka.

Perusahaan yang didirikan Bill Gates ini mengklaim kalau source code tersebut tidak bisa diubah, dan melihatnya tidak menimbulkan risiko tinggi. Tidak membahayan para pelanggan.

Ilustrasi keamanan internet. (Pixabay)

Microsoft sendiri telah melakukan tindakan pada aplikasi Orion dari SolarWinds yang berbahaya. Dan dengan cepat kerentanan ini telah diisolasi dan dihapus, sehinggaa serangan tidak merambak ke lainnya.

Namun serangan hacker Rusia yang diterima Microsoft ini tetap menimbulkan pertanyaan tetang keamanan data dan privasi pelanggan. Namun persuahaan ini telah memastikan kalau bagian tersebut tidak terbobol.

Raksasa teknologi ini juga menyampaikan telah memperbaruai sistem keamanan mereka, dan tidak bergantung pada "kerahasiaan source code" untuk menjaga keamanan produknya.

Meski demikian, profesor IT Notre Dame dan mantan pejabat Badan Keamanan Nasional, Mike Capple yakin kalau peretas menargetkan produk Microsoft untuk menemukan celah keamanan guna mendapatkan akses ke pengguna.

Mike Capple juga memperingatkan kalau informasi berada di tangan yang salah, aksi serupa yang dilakukan hacker Rusia pada SolarWinds berikutnya bisa terjadi melalui produk Microsoft.

Namun nampaknya Microsoft telah bersiap untuk beragam kemungkinan yang bisa terjadi. Salah atunya dengan meningkatkan lapisan pertahanan dan perlindungan dengan lebih ketat.

BACA SELANJUTNYA

Cara Mengubah Huruf Kecil Menjadi Huruf Besar di Microsoft Excel