Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Banyak bertebaran malware yang membahayakan, termasuk untuk HP Android. Bahkan paling baru, ditemukan malware yang bisa meniru aplikasi populer Android.
Diteumah perusahaan keamanan siber Bitdefender, adanya beberapa aplikasi pihak ketiga palsu yang telah disusupi malware bernama TeaBot dan Flubot.
Aplikasi palsu yang disusupi malware ini mengecoh pengguna dengan meniru aplikasi populer, yang di mana itu adalah aplikasi palsu.
Mengutip Phone Arena, Senin (7/6/2021), tercatat ada lima aplikasi populer palsu yang berisi malware trojan TeaBot.
Baca Juga
Salah satu aplikasi palsu ini, telah diinstal lebih dari 50 juta kali. Aplikasi berisi Teabot ini didistribusikan lewat aplikasi Adblock atau pemblokir iklan palsu.
Aplikasi ini kemudian meminta izin untuk ditampilkan di atas aplikasi lain, menampilkan notifikasi, dan menginstal aplikasi di luar Google Play Store.
Malware TeaBot sendiri bisa berdampak untuk melakukan beberapa kerusakan serius, termasuk serangan overlay melalui layanan aksesibilitas Android.
Selain itu juga mencegat pesan, melakukan berbagai aktivitas keylogging, mencuri kode Google Authentication, hingga mengambil kendali perangkat dari jarak jauh.
Jika TeaBot disebarkan lewat aplikasi pemblokir iklan, maka Flubot disebarkan lewat SMS spam.
Flubot ini mencuri beberapa data seperti banking, kontak, SMS, dan data pribadi lainnya, termasuk kemampuan untuk mengirim SMS palsu ke pengguna lain.
Flubot meniru aplikasi pengiriman populer seperti DHL Express Mobile dengan lebih dari 1 juta instal di Google Play Store, Fedex dengan lebih dari 5 juta instal, dan Correos yang diinstal lebih dari 500.000 kali.
Aplikasi yang berisi malware ini juga dibuat hampir mirip dengan aplikasi asli, namun ada sedikit perubahan di nama dan ikonnya.
Misalnya, salah satu aplikasi VLC palsu diberi nama VLC MediaPlayer. Sementara VLC asli bernama 'VLC for Android'. Kedua aplikasi juga memiliki ikon yang mirip.
Diketahui 79,5 persen malware Teabot telah ditemukan di Spanyol dengan 11,18 persen disebarluaskan di Italia dan 4,6 persen didistribusikan di Belanda.
Untuk menangkalnya, Bitdefender menyarankan agar pengguna tidak pernah memasang aplikasi baru di luar Google Play Store.
Selain itu, mereka juga tidak disarankan untuk mengetuk link yang mencurigakan dan selalu perhatikan daftar izin aplikasi yang akan diinstal.
Itualh temuan aplikasi palsu yang disusupi malware, tentunya berbahaya bagi para pengguna HP Android. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
-
Cara Membuat Stiker WhatsApp Sendiri, Beda dengan Lainnya
-
7 Alasan Kamu Harus Pindah ke iPhone, Ada Deretan Fitur yang Tidak Ada di Android
-
GrabCar Hadirkan Fitur Mode Hening, Perjalanan Lebih Tenang dan Minim Interaksi
-
Visa Digital Nomad: Bekerja Sambil Liburan Keliling Dunia
-
Fitur utama Batoto, Aplikasi Baca Komik Seru
-
Aplikasi Kalender Jawa, Memudahkan Penanggalan
-
Smart TV Dahua UHD SD400 Resmi Rilis, Berapa Harganya?
-
10 Tips Main Game Android Lancar Tanpa Lag Mudah
-
Gandeng Datascrip, Dahua Hadirkan Android Smart TV ke Indonesia