Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 21 Oktober 2021 | 17:18 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Dilaporkan sebelumnya Database milik Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) diduga bocor di internet. Kebocoran data ini muncul di RaidForums sejak 13 Oktober 2021.

Sejak tanggal itu, mucul thread di RaidForums dengan judul Leaked Database KPAI (kpai.go.id).

Pelaku yang mengklaim telah mendapatkan data-data dari KPAI tersebut menyoroti bagaimana lemahnya website milik pemerintah Indonesia.

Akun yang mengunggah database milik KPAI bernama C77 mengaku bahwa ia masih menyimpan banyak database pemerintah Indonesia. Ia juga menyebut bahwa 80 persen keamanan website berdomain go.id sangat lemah.

"Dan masih banyak lagi database pemerintah indonesia lainnya, 80% keamanan website di Indonesia sangat lemah terutama go.id," ujar C77 dalam kolom terpisah di bawah thread, dikutip Kamis (21/10/2021).

Ilustrasi tampilan situs resmi KPAI seperti yang diakses dari Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/10/2021). [Liberty Jemadu/Suara.com]

Sebagai informasi, Database milik Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) diduga bocor di internet. Data ini muncul di RaidForums dengan judul Leaked Database KPAI (kpai.go.id) pada 13 Oktober 2021.

Diduga data yang diretas ini berasal dari identitas pribadi dari orang-orang yang pernah melakukan pengaduan ke KPAI. Data ini sendiri diunggah oleh akun dengan username C77.

Berdasarkan pantauan Suara.com di situs RaidForums, dugaan kebocoran ini menunjukkan data seperti id, nama, nomor identitas, kewarganegaraan, telepon, hp, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, email, tempat lahir, tangga lahir, jenis kelamin, provinsi, kota, hingga usia.

Suara.com telah meminta tanggapan KPAI terkait masalah ini. Hingga berita ini ditayangkan, belum ada respons dari lembaga yang bersangkutan.

Itulah laporan terkini dari kasus dugaan kebocoran data KPAI yang telah beredar di RaidForums. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

Kena Peretasan, Jutaan Data Pengguna Twitter Bocor di Dark Web