Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - CEO Indodax, Oscar Darmawan akhirnya buka suara soal dugaan kebocoran data pengguna. Ia menyampaikan kalau tidak ada peretasan sampai membobol data pengguna Indodax.
Diwartakan Suara.com, CEO Indodax membantah kabar bahwa platform perdagangan kripto ini telah diretas dan data milik 50.000 pengguna telah dibocorkan ke internet.
Oscar, dalam keterangan di akun Instagram-nya, Rabu (14/9/20220, mengatakan bahwa kabar tentang kebocoran kredensial pengguna tersebut adalah hoax.
"Itu 100 persen hoaks. Dilihat sekilas pun data itu sudah jelas salah," tegas Oscar dalam video yang diunggah ke Instagram.
Baca Juga
-
Marak Kebocoran Data di Indonesia, Kaspersky Peringatkan Bahaya Serangan Siber
-
Persiapkan Pemilu, KPU Pastikan akan Perketat Keamanan Siber Demi Cegah Kebocoran Data
-
Kebocoran Data Bikin Malu, DPR Serukan Audit Keamanan Siber Negara
-
Daftar Kasus Kebocoran Data di Indonesia Sepanjang 2022, Terbaru Dilakukan Bjorka
Ia mengatakan kalau Indodax tidak memiliki member di Afghanistan dan Pakistan, seperti yang diterakan di dalam peta kebocoran data yang diunggah oleh perusahaan keamanan siber Dark Tracer.
"Member Indodax itu 99 persen warga Indonesia," lanjut Oscar Darmawan.
Ia juga mengatakan bahwa informasi tentang kebocoran data pengguna Indodax tersebut diduga merupakan bentuk persaingan tidak sehat.
"Saya sangat menyarankan kita sesama pemain kripto saling menjaga ekosistem ini lebih bersih," kata Oscar Darmawan.
Dugaan Kebocoran Data Pengguna Indodax
Sebelumnya diberitakan bahwa Indodax telah diretas dan data-data penting milik sekitar 50.000 penggunanya telah dibocorkan dark web. Informasi ini pertama kali disebar perusahaan keamanan siber Dark Tracer yang bermarkas di Singapura, Rabu siang.
Yang dibocorkan dalam insiden ini adalah kredensial pemilik akun Indodax. Diduga di dalamnya termasuk nama akun dan password mereka.
Dari 50.000 pengguna Indodax yang jadi korban peretasan ini, sekitar 82,7 persen di antaranya berasal dari Indonesia. Belum diketahui pihak mana yang melakukan peretasan ini.
Dark Tracer juga membeberkan bahwa Indodax menjadi korban peretasan yang menggunakan stealer malware, sejenis serangan siber yang menggunakan malware untuk menyusup dan mencuri data transaksi demi kepentingan finansial.
Stealer malware biasanya masuk ke komputer via email berisi tautan atau akibat mengakses web-web berbahaya di internet.
Indodax sendiri merupakan salah satu platform dagang kripto terbesar di Indonesia. Pada pekan lalu, CTO Indodax William Sutanto mengklaim layanannya telah memiliki 5,5 juta anggota terdaftar.
Setalah ramai kabar dugaan kebocoran data pengguna, CEO Indodax, Oscar Darmawan membantahnya. (Suara.com/ Liberty Jemadu)
Terkini
- Viral Pria Lakukan Pungli Buat Bangun Pos Ormas, Netizen: Tolong Ditindak
- Video Mario Dandy Lepas Kabel Pengikat Dianggap Editan, Kiky Saputri: Lebih Lucu Polisi Beneran
- Lihat Tomo dan Livy Renata Berduaan Pakai Yukata, Malah Bikin Netizen Baper
- Haters Lecehkan Selvi Ananda, Gibran Rakabuming: Entar Diciduk Nangis
- Raffi Ahmad Jualan Jet Pribadi Rp 39 M, Netizen: Bisa Pay Later?
- Viral Video Mario Dandy Bisa Pasang Sendiri Cable Ties, Ayah David Ozora Ngamuk
- Lihat Tas Hermes Syahrini, Netizen Salfok ke Ini sampai Curiga Barang KW
- 4 Cara Melihat Tanggal Bergabung di Instagram, Mudah Lewat Metode Ini
- Pakai Teknologi AI, Virtual News Anchor Kini Hadir di Industri Media Digital
- Opera Ikutan Bikin AI Terintegrasi, Mirip Punya Microsoft Edge
Berita Terkait
-
Solana Gunakan Plugin ChatGPT, Bikin Blockchain Mudah Dipahami
-
Penggemar Peringati Hari Bitcoin Pizza, Terjadi Transaksi BTC Langka
-
Suami Sembunyikan BTC Senilai Rp 7,4 Miliar dari Istri, Malah Terjerat Kripto Hunter
-
Bermanuver, Para Whale Beli BTC Senilai Puluhan Triliun Rupiah
-
Diinisiasi Petinggi OpenAI, Proyek Kripto Worldcoin Incar Pendanaan Anyar
-
Asia Tenggara Lebih Ramah Terhadap Adopsi Kripto, Ini Penyebabnya
-
Manfaatkan ChatGPT, Pria Ini Mampu Bikin Token Kripto dan Sukses Besar
-
Rusia Berpeluang Kuasai Pangsa Bitcoin Hashrate Global, Ini Penyebabnya
-
Bicara Soal Pepe Coin, CEO Binance Akui Memecoin Berisiko Tinggi
-
Analis Prediksi Pola Pergerakan ETH, Ada Kemungkinan Turun ke 1.500 Dolar?