Jum'at, 29 Maret 2024
Cesar Uji Tawakal : Selasa, 01 November 2022 | 15:47 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Platform video singkat Vine adalah adalah salah satu yang populer di masa lalu, tetapi Elon Musk dapat mengembalikan platform setelah akuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS baru-baru ini.

Dilansir dari IGN, Musk memiliki insinyur Twitter yang meninjau kode Vine lama dan mengerjakan reboot platform "yang bisa siap pada akhir tahun."

Rencana ini menyusul tak lama setelah Musk memposting jajak pendapat Twitter mengenai layanan tersebut, menanyakan apakah pengguna tertarik untuk membawa Vine kembali.

Jajak pendapat, dengan hampir 70 persen pengguna memilih "ya". 

Vine memulai debutnya pada Januari 2013, setelah Twitter mengakuisisi layanan tersebut pada tahun 2012 dan meluncurkannya sebagai aplikasi berbagi video terpisah.

Pengguna Twitter kini bisa gabungkan video,foto dan GIF dalam satu cuitan. [Twitter]

Sebuah laporan New York Times mengungkap gambaran sulit tentang beberapa tahun singkat Vine di bawah Twitter, yang melihat naik turunnya tajam dalam menghadapi persaingan.

Perusahaan berjuang ketika Instagram memperkenalkan video pada tahun 2013, dan Vine berjuang untuk mempertahankan bakat.

"Bring back Vine?" (Bawa kembali Vine?) kata Elon Musk (dengan akun Twitternya @elonmusk) pada 31 Oktober  2022.

Pada tahun 2016, Twitter menutup Vine dan mengarsipkan videonya, kemudian menutup arsipnya pada tahun 2019.

Setelah kepergian Vine, Instagram terus meningkatkan fitur Reels-nya, sekarang memungkinkan hingga 90 detik video untuk dibagikan.

YouTube memiliki fitur serupa yang diluncurkan pada tahun 2020 melalui YouTube Shorts, sementara salah satu pendiri Vine, Dom Hofmann, meluncurkan Byte pada tahun 2020. Clash membeli penerus Vine setahun kemudian, yang masih ada sebagai Huddles.

Meskipun tidak setua pesaing seperti YouTube atau Instagram, Tiktok bisa dibilang merupakan ancaman terbesar Vine yang diluncurkan kembali mengingat sifat kedua layanan tersebut.

Perusahaan mengatakan memiliki lebih dari 1 miliar pengguna global aktif setiap bulan pada tahun 2021, dan bahwa perusahaan masih terus berkembang.

Rencana Musk untuk kebangkitan Vine belum melihat pengumuman resmi, tetapi itu bukan satu-satunya rumor yang berputar-putar di sekitar raksasa media sosial pasca-akuisisi.

Laporan terbaru lainnya menjelaskan Musk mungkin mengincar label harga bulanan 20 dolar baru untuk verifikasi.

Dia juga mengatakan kepada investor bahwa dia memiliki rencana untuk pemotongan pekerjaan besar-besaran di Twitter, dan dia sudah memecat beberapa eksekutif puncak.

BACA SELANJUTNYA

Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?