Jum'at, 26 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 04 Februari 2023 | 10:55 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Persaingan e-commerce di Tanah Air cukup ketat mengingat terdapat perusahaan yang mengalami pertumbuhan, namun ada pula yang tumbang. PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) mengungkap bahwa mereka mengalami lonjakan pendapatan bersih di sepanjang 2022.

Tak hanya itu, jumlah pengguna Blibli yang melakukan transaksi juga meningkat di angka 4,3 juta.

Perusahaan mengklaim bahwa mereka telah melakukan sejumlah inovasi untuk membawa Blibli semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan.

Perlu diketahui, Blibli mengakuisisi Tiket.com pada tahun 2017. Perusahaan membeli Tiket.com untuk memperluas layanan hingga perjalanan, akomodasi, dan pengalaman gaya hidup.

Pada tahun 2021, ekosistem omnichannel Blibli semakin bertambah dengan penambahan produk segar dan kebutuhan sehari-hari bagi pelanggannya melalui akuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk (BEI: “RANC”).

Ilustrasi Blibli. (Blibli)

Itu adalah perusahan pengelola sejumlah gerai supermarket premium seperti Ranch Market dan Farmers Market. Melalui laporan keuangan perusahaan, Blibli mengungkap bahwa Tiket.com mulai memperlihatkan kontribusi yang lebih baik.

Performa platform penjualan tiket dan jasa perjalanan ini mempunyai kinerja yang lebih baik seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dan meningkatnya minat masyarakat untuk mengunjungi berbagai tempat atraksi dan hiburan.

PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli, BEI: “BELI”) memperkuat sinergi dengan entitas anak perusahaan, Tiket.com dan Ranch Market, melalui peluncuran unified ecosystem Blibli Tiket yang menawarkan Single Sign-On (SSO) serta Loyalty Parity untuk kedua platform tersebut.

Pada periode sembilan bulan pertama tahun 2022, Blibli berhasil mencatatkan pertumbuhan Average Order Value (AOV) dari Rp714.570 pada periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp 1.028.956.

Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, Blibli mencatatkan pertumbuhan Total Processing Value (TPV) konsolidasi sebesar 105 persen, dari Rp 19,8 triliun pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi sebesar Rp 40,6 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Hal ini didorong oleh kenaikan TPV pada semua segmen terutama dari segmen 3P Ritel, yang dikontribusikan dari pemulihan pada sektor perjalanan (travel) di Tiket.com.

Pertumbuhan TPV tersebut juga disertai dengan peningkatan Gross Profit Before Discount (GPBD) konsolidasi, dari Rp 679 miliar pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi Rp 1,8 triliun.

Pada periode yang sama pada 2022, atau bertumbuh sebesar 167 persen. Sehingga, Blibli berhasil mencatatkan peningkatan Take Rate konsolidasi dari 3,4 persen pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi 4,5 persen pada periode yang sama tahun ini.

Pertumbuhan TPV juga didukung dari pertumbuhan secara organik, terlihat dari Yearly Transacting Users (YTU) yang meningkat dari 2,4 juta pengguna pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi 4,3 juta pengguna pada periode yang sama pada 2022.

Blibli juga berhasil mencatatkan pertumbuhan Pendapatan Bersih (Net Revenue) konsolidasi sebesar 98 persen, dari Rp 5,3 triliun pada periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp 10.5 triliun hingga Q3 2022.

Sedangkan persentase EBITDA terhadap TPV tercatat lebih baik dari -11,3 persen pada Q3 2021 menjadi -8,5 persen pada periode yang sama pada 2022.

Mengingat jumlah pengguna terus meningkat, Blibli optimis dapat terus menghasilkan bisnis berkelanjutan di masa yang akan datang.

BACA SELANJUTNYA

Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?