Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ada sejumlah perusahaan besar yang lakukan PHK Massal belakangan ini. Kebanyakan mereka adalah perusahaan teknologi ternama yang tidak asing lagi kita dengan.
Perusahaan teknologi telah menjadi sorotan berita utama akhir-akhir ini. Tidak banyak perusahaan teknologi besar yang lolos dari redudansi dalam setahun terakhir, sebagian telah memangkas staf, beberapa di antaranya lebih dari sekali.
PHK massal adalah kejadian yang sulit tetapi umum terjadi di dunia bisnis. Di tengah longsoran PHK di beberapa sektor pasar kerja AS, khususnya di sektor teknologi, ritel, dan keuangan.
Beberapa waktu lalu, platform streaming musik Swedia Spotify mengumumkan pada 23 Januari bahwa mereka akan memangkas 6% tenaga kerja globalnya.
Baca Juga
Sebelumnya, perusahaan induk Google, Alphabet, mengatakan pada 20 Januari bahwa mereka akan kehilangan 12.000 pekerjaan. Berikut perusahaan besar yang lakukan PHK massal seperti tim HiTekno.com rangkum untuk kamu.
1. Meta (Induk Facebook, Instagram dan WhatsApp)
CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaan akan memberhentikan sekitar 11.000 karyawan - diperkirakan 13% dari tenaga kerjanya.
Meta melaporkan penurunan penjualan selama dua kuartal berturut-turut, karena perusahaan bersaing dengan penurunan luas dalam belanja iklan online dan meningkatnya persaingan dari TikTok. Saham perusahaan anjlok sekitar 65% tahun ini
2. Twitter
Beberapa hari setelah Elon Musk mengakuisisi Twitter, perusahaan memulai melakukan PHK yang akan memangkas sekitar setengah dari 7.500 tenaga kerjanya.
Mereka yang di-PHK akan tetap dipekerjakan oleh Twitter dan menerima kompensasi dan tunjangan hingga minggu pertama Januari 2023, meskipun tanggalnya mungkin berbeda untuk karyawan.
Karyawan yang terkena dampak sudah dikunci dari sistem Twitter mereka, seperti email dan Slack. Musk, yang mengatakan dia membayar lebih untuk platform tersebut dengan harga pembelian $44 miliar, menghadapi tekanan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Awal bulan ini, dia mengatakan perusahaan merugi $4 juta setiap hari.
3. Amazon
Amazon akan memberhentikan sekitar 10.000 pekerja, menandai PHK terbesar dalam sejarah perusahaan dan kehilangan karyawan terbaru dalam industri teknologi yang babak belur. Jumlah pemotongan kurang dari 1% dari 1,5 juta pekerja perusahaan di seluruh dunia.
Pemotongan akan dikonsentrasikan di departemen Amazon yang berspesialisasi dalam perangkat, seperti Alexa dengan bantuan suara, ritel dan sumber daya manusia. Saham di Amazon turun 18% tahun ini.
Penghasilan kuartal ketiga yang dirilis oleh Amazon bulan lalu jauh dari ekspektasi analis untuk pendapatan, membuat saham turun 13% dalam perdagangan yang diperpanjang pada hari pengumuman.
4. Microsoft
Microsoft bulan lalu mengumumkan PHK untuk hampir 1.000 karyawan di seluruh dunia. Meskipun signifikan, kehilangan pekerjaan mempengaruhi kurang dari setengah dari 1% dari 221.000 karyawan perusahaan di seluruh dunia. PHK terjadi di berbagai posisi, level, dan wilayah geografis.
5. Spotify
Raksasa streaming musik Swedia mengatakan pada 23 Januari bahwa mereka akan memangkas 6% tenaga kerja globalnya, diperkirakan sekitar 400 karyawan, sebagai bagian dari perombakan manajemen.
CEO Daniel Ek mengatakan pemotongan itu adalah bagian dari perombakan manajemen dan "agar biaya kami lebih sesuai." Biaya operasional Spotify dua kali lipat pertumbuhan pendapatannya tahun lalu.
6. Alphabet (Induk Google)
Pada hari Jumat, 20 Januari, Alphabet, perusahaan induk Google, mengirimkan memo yang ditulis oleh CEO Sundar Pichai yang mengumumkan bahwa 12.000 karyawan akan di-PHK. Dalam memo ini, Pichai menjelaskan, "Kami mempekerjakan untuk realitas ekonomi yang berbeda dari yang kami hadapi hari ini."
Sebanyak 12.000 karyawan yang di-PHK merupakan sekitar 6% dari tenaga kerja global dan merupakan yang terbaru dari banyak PHK massal perusahaan teknologi.
7. Zoom
Zoom mengumumkan bahwa mereka merumahkan 1.300 staf, sekitar 15% dari tenaga kerjanya. Perusahaan yang sempat melejit saat pandemi karena popularitas video conference miliknya.
8. Dell
Raksasa komputasi Dell mengumumkan bahwa mereka merumahkan lebih dari 6.000 staf, sekitar 5% dari total tenaga kerjanya.
Keputusan PHK massal karyawan Dell ini dilakukan karena adanya penurunan drastis dari permintaan perangkat laptop dan PC.
Itulah enam perusahaan besar yang lakukan PHK massal belakangan ini. Kebanyakan perusahaan teknologi tersebut melakukan PHK massal demi bertahan nantinya.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Dapat Kembangkan Jaringan, Alumni Startup Studio Indonesia Raih Pendanaan Hampir Rp 1 Triliun
-
Bukan Diganti Pakai AI, Google Rekrut Karyawan Murah dari Luar Negeri Usai Lakukan PHK Massal
-
Susul Zeiss dan Leica, Canon Siap Kembangkan Kamera untuk Ponsel?
-
Sinergi dengan Link Net, XL Targetkan 8 Juta Home Pass
-
Gunakan Skema Ponzi Bitcoin, Perusahaan Trading Ini Kena Denda Rp 49,7 T
-
Trafik Smartfren Meningkat hingga 27 Persen saat Ramadhan dan Idul Fitri 2023
-
Mendukung Peningkatan Kualitas, Smartfren Peroleh Tambahan Frekuensi 2,3 GHz
-
Trafik Data Indosat Naik 25 Persen di Puncak Lebaran 2023, Pemakaian Medsos Meningkat
-
40+ Ide Ucapan Idul Fitri Perusahaan untuk Lebaran 2023, Formal dan Resmi
-
50 Ucapan Idul Fitri 1444 H Perusahaan, Resmi dan Formal