Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menerpa banyak perusahaan teknologi dan internet akhir-akhir ini. Tak hanya startup, perusahaan internet yang cukup tua, Yahoo, juga bakal melakukan PHK kepada karyawannya.
Perusahaan mengungkap bahwa pemberhentian karyawan merupakan keputusan sulit. Kebijakan ini diberlakukan karena Yahoo ingin menyederhanakan dan memperkuat bisnis periklanan dalam jangka panjang.
Perubahan jumlah karyawan diharapkan bermanfaat bagi profitabilitas Yahoo secara keseluruhan.
Perusahaan akan memangkas 20 persen dari total karyawan hingga akhir tahun 2023. Divisi teknologi iklan perusahaan Yahoo for Business, akan dirombak dan diubah menjadi divisi baru yang disebut Yahoo Advertising.
Baca Juga
Sebagai akibat dari perubahan itu, Yahoo bakal memangkas hampir 50 persen karyawan pada divisi yang bersangkutan.
Berdasarkan laporan dari juru bicara Yahoo pada Kamis (09/02/2023), perusahaan internet tersebut akan memberhentikan hampir 1.000 karyawan di pekan ini.
"Keputusan ini tidak pernah mudah, tetapi kami yakin perubahan ini akan menyederhanakan dan memperkuat bisnis periklanan kami untuk jangka panjang, sekaligus memungkinkan Yahoo memberikan nilai yang lebih baik kepada pelanggan dan mitra kami," kata juru bicara Yahoo dikutip dari CNN.
CEO Yahoo, Jim Lanzone mengatakan bahwa perubahan ini "sangat bermanfaat" bagi profitabilitas Yahoo secara keseluruhan sehingga mereka dapat berinvestasi lebih banyak di divisi bisnis yang menguntungkan.
Menurut laporan dari Axios, sekitar 1.600 karyawan bakal terdampak dari keputusan tersebut. Sebanyak 1.000 di antaranya akan terkena PHK pada minggu ini.
Petinggi perusahaan juga mengungkap bahwa PHK ini adalah bagian dari upaya untuk merampingkan unit bisnisnya. Laporan terpisah dari CNBC mengungkap bahwa perusahaan bakal memberikan pesangon kepada karyawan yang terkena PHK.
Yahoo belum memberikan detail terkait nilai pesangon yang akan diberikan. Sebagai informasi, Yahoo memulai layanannya sejak 1994. Mereka telah lama dikenal sebagai perusahaan yang identik dengan internet.
Yahoo harus berjuang sengit mengingat Google telah mendominasi di mesin pencarian internet. Mereka juga harus memutar otak di bisnis periklanan mengingat banyak pengguna kini lebih memilih Instagram, YouTube, TikTok, Facebook, dan Twitter sebagai tujuan online.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Bagaimana JumpCloud Meminimalisir Risiko Kejahatan Siber Saat Kerja Hibrid
-
Karyawan RRQ Ketahuan Sebut EVOS Titipan Pemda, CEO Ambil Tindakan Tegas
-
Ngotot Minta WFH, Karyawan Google Ancam Walkout!
-
Raffi Ahmad Rela Habiskan Rp 14 Juta untuk Traktir Karyawan, Tasyi Athasyia Kena Nyinyir Netizen
-
Petugas Damkar Bongkar Perilaku Raffi Ahmad, Netizen Beri Reaksi Begini
-
Dapat Kembangkan Jaringan, Alumni Startup Studio Indonesia Raih Pendanaan Hampir Rp 1 Triliun
-
Bukan Diganti Pakai AI, Google Rekrut Karyawan Murah dari Luar Negeri Usai Lakukan PHK Massal
-
Susul Zeiss dan Leica, Canon Siap Kembangkan Kamera untuk Ponsel?
-
Microsoft: 49 Persen Pekerja Khawatir akan Digantikan oleh Kecerdasan Buatan
-
Tak Cuma Google, Ini Search Engine yang Perlu Kamu Tahu