Jum'at, 19 April 2024
Amelia Prisilia : Minggu, 26 Februari 2023 | 16:16 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Ketika berkunjung ke halaman depan Google, pengunjung akan langsung menemukan Google doodle hari ini yaitu Godfather of Broken Hearts, Didi Kempot.  Halaman muka pencarian Google terlihat sosok Didi Kempot yang tengah bernyanyi lengkap dengan blangkon yang kerap dikenakan di setiap panggunanya.

Tulisan Google berwarna-warni kali ini diubah menjadi ungu lengkap dengan kerlap kerlipnya. Didi Kempot yang dikenal sebagai seorang penyanyi dan penulis lagu Indonesia tercinta yang dikenal sebagai “Godfather of Broken Hearts”.

Seorang master musik campursari Jawa, Kempot menulis lebih dari 700 lagu sepanjang karirnya yang produktif. Pada hari ini di tahun 2020, ia menerima Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award. Didi Kempot lahir dari keluarga entertainer di Surakarta, Indonesia pada Desember 1966.

Ayah dan kakaknya adalah seorang komedian dan ibunya adalah seorang penyanyi tradisional Jawa. Pada usia 18 tahun, Kempot dan teman-temannya membentuk band jalanan bernama Kelompok Pengamen Trotoar — dan mulai mengamen untuk mencari nafkah.

Selama lebih dari dua dekade, penyanyi kelas dunia ini tampil di jalanan Surakarta dan Jakarta. Tidak hanya itu, “Kelompok Pengamen Trotoar” kemudian menjadi tempat dia mendapatkan nama belakangnya yang terkenal “Kempot”.

Potret Museum Didi Kempot (Instagram/@didikempot_offiicial/) (YouTube/Dewo DK Crew)

Meskipun dia tidak punya uang, dia menulis dan membawakan beberapa lagunya yang paling terkenal — termasuk "We Cen Yu", "Cidro" (Patah), "Moblong-Moblong" (Berlubang), dan "Podo Pintere" (Sama Pintar) — selama kali ini. Setelah seharian mengamen, Didi kerap begadang untuk merekam lagu-lagunya di kaset kosong.

Meski sebagian besar kaset yang dia kirim ke studio rekaman tidak pernah membuat Startit melewati meja keamanan, Kempot tidak pernah menyerah pada mimpinya. Didi Kempot akhirnya mendapat terobosan besar pada 1989 dan menandatangani kontrak dengan label musik.

Single hit pertamanya Cidro menjadi sangat populer di Belanda dan Suriname — dua negara dengan diaspora Jawa yang besar. Hal itu pula yang membuka jalan bagi musik campursari untuk menembus pasar mainstream. Ketika Kempot melakukan perjalanan ke Belanda untuk tampil pada 1993, dia terharu melihat para penggemar telah menghafal lirik lagunya. Dia melanjutkan untuk merilis sepuluh album lagi di Belanda dan Suriname.

Dalam beberapa tahun terakhir, musik campursari Kempot mengalami kebangkitan popularitas di kalangan generasi muda. Lagu-lagunya terus menyentuh hati orang-orang romantis yang putus asa di seluruh dunia. Jangkauan Google doodle hari ini adalah di seluruh wilayah Indonesia dan Inggris Raya. Seperti biasa, saat pengguna mengklik tampilan Didi Kempot akan mengarah ke semua hasil pencarian seputar Bapak Patah Hati.

BACA SELANJUTNYA

Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta