Rabu, 17 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 02 Maret 2023 | 16:51 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Transformasi digital di berbagai bidang terus berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia diketahui masih kekurangan jutaan talenta digital dalam proyek jangka panjang.

Data tersebut dipaparkan oleh perwakilan dari Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenkom).

Melalui acara Gojek Outlook 2023, Selasa (28/2), perwakilan Kemenkom mengungkap bahwa Indonesia harus menyiapkan setidaknya 600 ribu talenta digital setiap tahun.

Ini mengingat bahwa Indonesia masih kekurangan sekitar 9 juta talenta digital hingga 2030 mendatang.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mirko, Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin memaparkan proyeksi pemerintah untuk mengembangkan ekonomi digital.

Ilustrasi digital. (Pixabay @geralt)

Untuk proyeksi jangka panjang, mereka akan tetap mendorong kualitas dan produktivitas SDM khususnya talenta digital.

“Paling tidak kita harus memenuhi 600 ribu digital talent per tahun yang mana ini tidak instan, dan ini menjadi tantangan bagi pemerintah,” tutur kata Rudy dilansir dari gadgetdiva.id - jaringan suara.com.

Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan talenta digital ini adalah dengan berkolaborasi. Guna menciptakan peluang pekerjaan bagi masyarakat. Sehingga, dapat menyetak talenta-talenta baru.

Rudy menambahkan bahwa pemerintah akan terus mendorong kualitas dan produktivitas SDM. Hal tersebut disisipkannya dalam proyeksi jangka panjang ekonomi digital Indonesia hingga 2030 mendatang,

“Di jangka panjang, kami tetap mendorong bagaimana kualitas dan produktivitas SDM bisa kita tingkatkan lagi,” imbuh dia.

Sementara itu, Kemenkom menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kian membaik. Di tahun 2022 sendiri, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,31 persen.

Angka ini merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi tanah air selama 10 tahun terakhir. Pencapaian ini tak lepas dari berbagai sektor lapangan usaha.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kian membaik, ekonomi digital juga mengalami pertumbuhan.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Airlangga Hartato menyatakan bahwa ekonomi digital Indonesia selama tahun 2022 mencapai USD 77 miliar atau tumbuh sebanyak 22 persen di tahun 2021. Pernyataan ini merujuk dari data yang dicatat oleh Google, Temasek dan Bain & Company.

Dengan itu, Indonesia menjadi pemain ekonomi digital di ASEAN. Dengan total transaksi sebanyak 40 persen berasal dari Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia ditopang oleh sejumlah faktor. Di antaranya ialah layanan e-commerce on demand seperti ride-hailing, online food delivery dan kegiatan berbasis daring lainnya.

“Dengan kinerja positif didukung pondasi yang kuat nilai ekonomi digital dapat tumbuh 2 kali lipat menjadi USD 130 miliar (tahun 2025) dan di tahun 2030 bisa mencapai USD 350 miliar,” tutur Airlangga.

Sebab itu, pihaknya berharap bahwa di tahun 2023 ini pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Mengingat keadaan ekonomi dunia masih belum membaik.

BACA SELANJUTNYA

Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat