Hitekno.com - Gerhana bulan 28 Juli yang akan terjadi dini hari nanti menjadi sangat istimewa jika dibandingkan dengan gerhana bulan yang terjadi sebelumnya.
Salah satu keistimewaan gerhana bulan kali ini karena hadir dengan durasi terpanjang, yaitu sekitar 1 jam 40 menit.
Fenomena ini sangat sayang jika terlewatkan.
Berikut beberapa alasan yang sudah tim HiTekno kumpulkan, mengenai mengapa gerhana bulan 28 Juli tidak boleh terlewatkan.
Baca Juga
Menurut perkiraan, gerhana bulan ini akan berlangsung selama 103 menit.
Namun, sebagian gerhana akan terlihat selama hampir 4 jam.
Di bagian tenggara Bumi akan melihat gerhana dalam waktu yang lebih lama dari bagian utara.
2. Mars Bersinar Terang
28 Juli dini hari, Mars akana berada sangat dekat dengan Bumi.
Pada gerhana bulan kali ini, Planet Mars akan bersinar terang karena berada di bawah Bulan. Sedangkan planet berwarna merah dan matahari berada di sisi yang berhadapan langsung dengan Bumi.
Posisi Mars ini akan berada di pagi hari, untuk daerah Inggris, harus menunggu hingga waktu malam.
3. Objek Lain Akan Terlihat
Selain Mars, Planet Merkurius, Venus, Jupiter dan Saturnus akan terlihat jelas oleh mata pada pukul 11 malam dari International Space Station (ISS).
Deretan planet ini akan terlihat seperti sinaran bintang, sebelum cahayanya pudar beberapa menit kemudian.
4. Bulan Berubah Menjadi Merah
Selama gerhana, posisi Bulan akan sejajar dengan umbra, sehingga Bumi menjadi sangat gelap pada sebagian area.
Hal ini juga menyebabkan munculnya cahaya merah.
Atmosfer Bumi akan memantulkan sinar matahari ke bulan dan menyebabkan perubahan warna menjadi merah tua.
5. Bukan Pemandangan Menakutkan
Karena warna merah yang dipantulkan, membuat gerhana bulan kali ini akan terlihat sangat menakutkan dan mengejutkan bagi sebagian orang.
Kondisi ini membuat gerhana bulan akan terasa seperti akhir dunia.
Untuk membuktikan 5 poin di atas, jangan lupa untuk menyaksikan gerhana bulan 28 Juli dini hari ya. Pastikan kamu memiliki garis pandang yang jelas ke arah tenggara.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Honkai Impact 3 Siap Rilis Update v7.2 Sayap Menuju Mars
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Kapan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Mei 2023, Terlihat dari Indonesia?
-
Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra, Kapan Terjadi Tahun 2023 Ini?
-
Jarak Bumi ke Mars Jutaan Kilometer, Berapa Waktu Perjalanannya?
-
Dikira Benar-Benar Mati, Ilmuwan Temukan Sejumlah Aktivitas di Mars
-
Gara-Gara Temuan Ini, Ilmuwan Menduga Pernah Terjadi Mega Tsunami di Mars
-
Link Live Streaming Gerhana Bulan yang Terjadi Hari Ini, Lengkap dengan Peta Visibilitas
-
Daftar Kota di Indonesia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total Hari Ini
-
5 Mitos Gerhana Bulan Total yang Beredar, Banyak Larangannya