Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pompeii adalah sebuah kota Romawi Kuno yang berada di Italia. Kota ini hancur saat letusan dahsyat gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa tidak semua warga Pompeii tewas dalam kejadian tersebut. Lalu kemana warga Pompeii pergi?
Letusan gunung Vesuvius ini mengakibatkan sepanjang daratan Pompeii tertutup debu dan membuat kota berubah gelap.
Setidaknya, ada 2.000 orang tewas dalam tragedi ini, kota ini lalu terkubur berabad-abad dan menjadi bagian sejarah di Bumi.
Penelitian yang menyebutkan bahwa tidak semua warga Pompeii tewas dalam kejadian tersebut memang cukup mengejutkan. Pasalnya, dengan fenomena dahsyat itu, sangat tidak mungkin jika ada yang mampu bertahan.
Baca Juga
Namun, para peneliti berpendapat mengingat masa tersebut masih sangat lawas, sangat tidak mungkin jika warga Pompeii melakukan perjalanan jauh.
Kemungkinan, beberapa di antaranya akan menetap di sepanjang pantai Italia Selatan, bermukim di Cumae, Naples, Ostia, dan Puteoli.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Steven Tuck di Miami University, Oxford, Ohio disebutkan bahwa untuk mengetahui kemana para warga pergi usai letusan dahsyat tersebut butuh usaha besar.
Pasalnya, para peneliti perlu menyisir catatan sejarah seperti dokumen, prasasti, artefak, dan infrastruktur kuno.
Usaha Steven cukup keras untuk dapat mencari tahu keberadaan warga Pompeii ini. Hal pertama yang perlu ia kerjakan adalah membuat basis data nama keluarga yang berbeda dan pernah tinggal di daerah Pompeii dan Herculaneum. Nama tersebut lalu ia cek kembali di beberapa tempat lainnya setelah 79 Masehi.
Selain membuat basis data tersebut, ia juga perlu mencari tanda-tanda budaya Pompeii dan Herculaneum seperti pemujaan keagamaan Vulcanus, Dewa Api, dan Dewa Pelindung Pompeii.
Hasilnya, pada beberapa proyek infrastruktur publik di daerah tersebut ditemukan beberapa petunjuk mengenai pemukiman yang dibangun kembali.
Setidaknya antara 15.000 dan 20.000 tahun lalu, orang-orang Pompeii dan Herculaneum kemungkinan selamat dari letusan gunung Vesuvius.
Dari basis data tersebut terungkap bahwa keluarga Sulpicius dari Pompeii pernah bermukim kembali di Cumae.
Cumae menjadi salah satu daerah yang kemungkinan menjadi tempat pengungsian warga Pompeii yang masih selamat ini.
Namun, hal tersebut lagi-lagi hanya hasil dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti. Tidak diketahui dengan pasti apakah benar ada warga Pompeii yang selamat dari letusan dahsyat gunung Vesuvius ini. Menurut kamu?
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Sempat Didepak, ChatGPT Kini Kembali Bisa Diakses di Italia
-
Picu Situasi Darurat Nasional, Angka Kelahiran Bayi di Italia Menyusut Drastis
-
Italia Larang Penggunaan ChatGPT, Komunitas Teknologi Khawatir dengan Kebijakan Ini
-
Italia Keluarkan Regulasi Anti-AI, Ini Sebabnya
-
Ongkos Isi Daya Mobil Listrik di Italia Lebih Mahal daripada Isi Bensin, duh!
-
Hadapi Musim Dingin di Tengah Krisis Energi, Langkah Pemerintah Italia Tak Terduga
-
Dampak Kekeringan Ekstrem, Ditemukan Bom Era Perang Dunia II Masih Utuh di Sungai
-
Iklan Pertandingan Tim Indonesia vs Italia 1971, Netizen Soroti 2 Hal Ini
-
Buat Spageti Pakai Susu Rasa Cokelat, Wujudnya Malah Bikin Geli
-
Ditemukan Mumi Bekas Budak di Pompeii, Simpan Banyak Misteri