Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Avengers: Endgame buatan Marvel memang sedang mencuri perhatian banyak orang. Pasalnya, film ini menjadi akhir dari perjalanan para superhero keren saat melawan Thanos. Satu hal yang begitu menarik dari sepanjang film ini adalah momen time travel yang dilakukan tim Avengers.
Jika kamu masih kebingungan mencerna bagaimana timeline waktu dalam Avengers: Endgame, secara sains, fenomena ini dapat dijelaskan oleh grandfather paradoks.
Sebelum melanjutkan pengenalan mengenai grandfather paradoks dan time travel di Avengers: Endgame, sebaiknya kamu mempersiapkan diri untuk berbagai spoiler berikut ini ya.
Secara garis besar, Avengers: Endgame berkisah mengenai Iron Man, Captain America, Hulk, Black Widow, Hawk Eye, Ant Man, War Machine, Roket, dan Nebula yang melakukan time travel ke masa lalu untuk mengumpulkan infinity stone yang sebelumnya berhasil direbut Thanos.
Baca Juga
Tujuan tim Avengers ini melakukan time travel ini untuk merubah masa depan saat Thanos sukses menghilangkan sebagian populasi Bumi. Berkat bantuan Ant Man, tim ini siap memperbaiki masa depan untuk mengembalikan lagi rekan-rekan superhero-nya.
Tim Avengers ini awalnya menggunakan grandfather paradoks yang merupakan konsep paradoks paling populer. Grandfather paradoks berpendapat jika saat seseorang melakukan time travel ke masa lalu, maka masa depan tempatnya berada akan berubah.
Contohnya, saat kamu melakukan time travel ke masa kakekmu dan membunuhnya, maka keturunan sang kakek hingga ayahmu bahkan hingga dirimu di masa depan tidak akan pernah ada.
Dalam film Avengers: Endgame, War Machine memberikan saran agar tim Avengers ini kembali ke masa Thanos masih bayi untuk membunuhnya agar Thanos di masa depan tidak pernah lahir dan ada, persis seperti konsep grandfather paradoks.
Namun, teori ini dibantah keras oleh Tony Stark dan Bruce Banner. Menurut keduanya, time travel memang tidak berjalan semudah itu. Pasalnya, saat seseorang melakukan time travel, ada hukum fisika yang berlaku.
Hal ini selaras dengan pendapat dua ahli fisika kuantum, Pieter Kok dan Matthew Szydagis. Keduanya berpendapat bahwa di setiap titik dalam lingkaran waktu, hukum fisika berlaku.
Berdasarkan pemaparan ini, Joe Anthony Russo dalam Avengers: Endgame mencoba menggunakan pemahaman lain terkait grandfather paradoks dan time travel, yaitu Many Worlds Theory yang digunakan oleh David Deutsch.
Many Worlds Theory ini berpendapat bahwa saat seseorang melakukan time travel, akan timbul realitas baru yang sama sekali tidak mengubah realitas yang sudah ada di masa kini. Pemahaman ini yang lalu digunakan oleh tim Avengers untuk memperbaiki segala hal yang sudah dihancurkan oleh Thanos.
Tim Avengers yang tersisa ini nantinya akan melakukan time travel melalui quantum realm, mengambil infinity stones, memperbaiki keadaan, dan mengembalikan kembali infinity stones tersebut ke tempat asalnya tanpa merubah banyak realitas yang sudah terjadi.
Melewati quantum realm, tim Avengers ini akan berubah menjadi sangat kecil setara atom untuk menemukan jalan ke masa lalu. Salah satu masalah saat melewati quantum realm adalah kamu tidak bisa tahu persis ke mana arah dan masa tersebut bergerak. Menangani masalah ini, Tony Stark menciptakan alat navigasi layaknya GPS untuk menentukan lokasi dan masa yang spesifik.
Hasil dari time travel yang dilakukan tim Avengers ini adalah terciptanya dua realitas baru yang berjalan secara simultan. Hal ini memiliki sedikit keterkaitan dengan paralel universe. Hanya saja realitas baru ini sama sekali tidak berpengaruh pada realitas masa kini.
Satu yang miss dari Avengers: Endgame ini adalah mengenai konsep time travel yang terlalu jauh dari masa mesin waktu diciptakan. Dalam film tersebut, tim Avengers kembali ke masa saat Captain America tertidur panjang.
Dianggap melompati rentan waktu yang terlalu jauh, adegan ini jelas membantah teori relativitas dari Albert Einstein. Einstein berpendapat jika saat seseorang melakukan perjalanan melintasi waktu ke masa lalu, membutuhkan energi negatif fisik yang belum tentu ada. Jadi, jika terlalu jauh melompati waktu, tentu ada banyak kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
Namun, entah dibuat untuk sengaja membantah grandfather paradoks atau apa, namun, dalam Avengers: Endgame ini konsep time travel menjadi realistis melalui Many Worlds Theory.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Dibintangi Artis-artis Ternama Dunia, Avangers Secret Wars Berkisah Tentang Apa?
-
Kapan Avengers Secret Wars Tayang? The Multiverse Saga Fase Terbaru
-
10 Fakta Menarik Avengers Secret Wars, Penutup The Multiverse Saga?
-
One Punch Man: Blast and God Tidak Terpengaruh oleh Efek Time Travel Saitama?
-
One Punch Man: Bagaimana Saitama Bisa Melakukan Time Travel
-
Teori Avengers: Apakah Thanos Sengaja Menyelamatkan Tony Stark dari The Snap?
-
6 Young Avengers yang Sudah Muncul, America Chavez hingga Kid Loki
-
Mengapa Doctor Strange Tidak Gabung ke Avengers?
-
Diumumkan, Ekspansi Black Panther Siap Hadir ke Game Marvel's Avengers
-
Game Marvel's Avengers untuk Konsol Terbaru Tersedia Bulan Depan