Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 17 September 2019 | 13:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Orangutan disebut memeiliki struktur fisik yang sangat mendekati seperti yang dimiliki manusia. Tak heran jika satwa langka ini juga terdampak dengan kondisi perubahan alam seperti halnya kita.

Diwartakan Suara.com, belasan orangutan mengalami masalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Hal ini akibat dari kabut asap yang membahayakan.

Belasan orangutan ini sedang menjalani rehabilitasi di kawasan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOS) di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.

Orangutan terinfeksi ISPA itu mulai dari dewasa hingga balita yang berada di kandang maupun sedang mengikuti sekolah hutan, kata salah seorang dokter Yayasan BOS, drh Viet di Palangka Raya, Selasa (17/9/2019).

"Lokasi sekolah hutan memang tidak terlalu jauh dari hutan yang terbakar. Kemungkinan itu salah satu yang menyebabkan belasan orangutan mengalami ISPA," jelasnya.

Mengenai orangutan hasil rehabilitasi yang sudah dilepas di sejumlah hutan, Yayasan BOS belum menemukan atau pun mendapatkan informasi bahwa mereka terpapar kabut asap.

Meski begitu, pihak Yayasan BOS terus berupaya memantau hutan-hutan yang menjadi tempat pelepasliaran orangutan.

Seekor orangutan [Shutterstock].

Sebagai seorang dokter hewan atau vetenarian, drh Viet mengatakan dirinya sekarang ini lebih fokus memantau dan merawat orangutan yang berada di pusat rehabilitasi.

Apabila ada yang terinfeksi, langsung dilakukan penanganan dengan memberikan beberapa ramuan herbal dan suplemen vitamin serta lainnya.

"Kami memang ada membuat sendiri ramuan herbal dari bawang yang diberikan kepada orangutan terserang ISPA. Kan ada juga orangutan yang sempat terserang ISPA, berhasil disembuhkan. Tapi, karena ada kabut asap ini, ya kambuh lagi," paparnya.

Sebagai tambahan, beberapa saat lalu Suara.com juga mengadakan perjalanan ke Bukit Lawang, di koridor Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), di perbatasan antara Provinsi Sumatera Utara dan Aceh.

Di area itu juga didapati hidupan orangutan, salah satunya bernama Valentino, berusia 4,5 tahun. Berdasar pantauan, kondisi orangutan di sekitar belum terpapar ISPA.

Berdasarkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK), kondisi udara di Provinsi Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya telah berada di level berbahaya bagi mahluk hidup, baik manusia, orangutan maupun hewan lainnya.

Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla itu juga membuat pemerintah daerah meliburkan aktivitas belajar mengajar dari tingkat TK hingga perguruan tinggi.

Penerbangan dari dan ke Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya pun banyak yang dibatalkan.

Menyedihkan sekali kondisi belasan orangutan di Nyaru Menteng, Kalimantan yang terserang ISPA ini. (Suara.com/ RR Ukirsari Manggalani).

BACA SELANJUTNYA

Muncul Secara Misterius di Foto Gadis Ini, Kamus Geografis Tahun 1869 Benarkan Adanya Kota Saranjana di Kalimantan