Hitekno.com - Baru-baru ini, ilmuwan mengungkap telah menemukan lubang ozon baru yang menganga di atas Arktika atau Kutub Utara. Sempat menimbulkan kekhawatiran, laporan terbaru menyebutkan bahwa lubang ozon tersebut telah tertutup.
Saat pertama kali ditemukan, lubang ozon ini sebesar tiga kali ukuran Greenland dan telah berada di atas Kutub Utara selama hampir satu bulan lamanya. Lubang ozon ini lalu menyabet sebutan sebagai lubang ozon terbesar yang pernah terdeteksi.
Setelah dipantau secara serius dalam waktu yang lama, para ilmuwan dari Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) membuat laporan terbaru dan menyebut bahwa lubang ozon ini akhirnya tertutup.
Mengutip dari Live Science, CAMS menyebutkan bahwa lubang ozon di Kutub Utara yang sebelumnya menganga akhirnya tertutup dengan sendirinya. Kabar baik ini lalu menjadi udara segar bagi Bumi secara keseluruhan.
Baca Juga
Seperti yang diketahui, lapisan ozon di bagian atmosfer Bumi ini bertugas untuk melindungi planet Bumi dari radiasi ultraviolet. Jika lapisan ozon ini terbuka, maka Bumi tentu akan merasakan paparan radiasi.
Lubang ozon yang muncul pertama kali pada Maret 2020 lalu ini mulai terdeteksi saat kondisi angin yang tidak biasa menjebak udara dingin di Kutub Utara selama beberapa minggu.
Angin ini yang lalu menciptakan sebuah sangkar melingkar yang terbentuk dari udara dingin dan mengarah membentuk awan di wilayah tersebut.
Awan-awan hasil polusi dan mengandung klorin serta bromin ini lalu menjadi momok dan mengganggu gas ozon di sekitarnya. Hal ini yang lalu menimbulkan lubang ozon yang berukuran besar di Kutub Utara.
Padahal menurut para ilmuwan, terbentuknya lubang ozon di Kutub Utara adalah hal yang janggal dan langka terjadi. Biasanya, lubang ozon di Kutub Utara hanya terbentuk saat musim gugur.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tertutupnya lubang ozon ini juga karena bantuan perjanjian internasional Protokol Montreal yang dikeluarkan pada tahun 1987. Protokol Montreal ini digagas untuk melarang penggunaan zat CFC yang menjadi penyebab lubang ozon.
Para ilmuwan menilai bahwa menutupnya lubang ozon di Kutub Utara ini menjadi kabar baik di tengah banyaknya kabar buruk yang terjadi belakangan ini.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
AS Tembak Objek Misterius di Alaska, Terbang menuju Kutub Utara
-
Bracket dan Hasil Pertandingan Lengkap Piala Presiden Esports 2022 MLBB Kualifikasi Tertutup
-
Terdeteksi Lubang Ozon Baru di Wilayah Tropis, Apakah Membahayakan?
-
One Piece: Kenapa Mata Kiri Zoro Selalu Tertutup? Padahal Dulu Tidak
-
Jadi Pemuncak, Aura Fire Ciamik di Piala Presiden Esports 2021 MLBB
-
Ditemukan Lubang Besar di Es Terakhir Kutub Utara, Makin Melebar
-
Area Es Terakhir di Kutub Utara Mulai Mencair, Apakah Berbahaya?
-
Angin Matahari Ternyata Lebih Banyak Bergerak ke Kutub Utara Bumi
-
Waduh, Es Laut di Kutub Utara Gagal Membeku Kembali
-
Hasil Penelitian Baru: Es Kutub Utara Diprediksi Hilang pada 2035