Jum'at, 19 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Senin, 15 Juni 2020 | 07:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Crew Dragon mendapatkan baju astronot baru dari SpaceX yang merupakan salah satu fitur inovatif selama penerbangan  uji Demo-2 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Dua astronot NASA, Doug Hurley dan Bob Behnken adalah manusia pertama yang mengenakan pakaian antariksa serba putih buatan SpaceX di luar angkasa selama misi peluncuran.

Baju antariksa SpaceX dibuat khusus untuk para astronot dan karenanya digunakan secara luas selama pelatihan untuk misi Demo-2.

Karena pakaian antariksa itu sesuai dengan tipe tubuh masing-masing astronot, Hurley mengatakan bahwa baju itu membuat mereka jauh lebih mudah untuk masuk dan keluar dari dalam gravitasi nol, dibandingkan dengan pakaian lama yang disebut Advanced Crew Escape Suit (ACES).

"Kami memberikan nilai bintang lima untuk pakaian itu," ucap Behnken dalam diskusi tentang setelan SpaceX, seperti dikutip dari Space.com, Minggu (14/6/2020).

Mainan dinosaurus pada peluncuran astronot NASA dengan roket SpaceX. (NASA TV via Twitter/ BrianPBosche)

Behnken menunjukkan beberapa fungsi utama dari pakaian antariksa tersebut, seperti melindungi para astronot jika terjadi kebakaran atau depressurization di pesawat luar angkasa Crew Dragon.

Kedua astronot ini berterima kasih kepada kru yang mengembangkan pakaian antariksa, dengan menyelaraskan pakaian dengan fungsionalitas Crew Dragon.

Sarung tangannya dirancang untuk bekerja dengan layar sentuh pesawat luar angkasa dan pakaian antariksa dibuat untuk menyambungkan ke kursi umbilical yang membawa oksigen dan udara dingin dari pesawat luar angkasa.

"Salah satu hal yang penting dalam pengembangan setelan itu adalah membuatnya mudah digunakan, sesuatu yang harus dipasang oleh para kru saat mereka duduk, dan pakaian itu mengurus hal-hal dari sana," kata Chris Trigg, manajer peralatan kru dan pakaian antariksa SpaceX.

Pakaian antariksa telah diuji coba di luar angkasa sebelumnya, hanya untuk memastikan itu sudah siap dipakai oleh para astronot.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

Bos Twitter dan SpaceX Risaukan Potensi PD III, Ini Sebabnya