Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Gunung es terbesar di dunia pecah menjadi dua bongkahan es seukuran Queens (280 km) dan Bronx (110 km).
Gunung es yang dijuluki A-68a itu, pertama kali terbelah dari lapisan es Larsen C Antartika pada 2017. Bongkahan raksasa itu telah mengapung ke utara sejak saat itu dan memiliki tebing menjulang hingga 30 meter di atas permukaan laut.
Baru-baru ini, daratan es terapung ini bertabrakan dengan Pulau Georgia Selatan, tempat perlindungan satwa liar di Samudera Atlantik Selatan yang berisi populasi penguin, anjing laut, dan jutaan satwa liar lainnya.
Tidak jelas persis mengapa gunung es itu retak, tetapi menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), tabrakan ke dasar laut dangkal beberapa puluh mil dari garis pantai Georgia Selatan mungkin telah menyebabkan keretakan.
Baca Juga
-
Dorong Transformasi Digital, Blibli Hadirkan Layanan Pengadaan Barang
-
Bule Masak Tempe dengan Cara yang Unik, Netizen: Emak Gue Lihat Diceramahin
-
Viral Gegara Goyang Pinggul di TikTok, Ini 5 Pose Manis Chika
-
Pecahan Gunung Es Terbesar di Dunia Mulai Mencair, Tanda Pemanasan Global?
-
Pantuan Satelit, Gunung Es di Antartika Longsor Seukuran Kota Surabaya
Misi Copernicus Sentinel-3 ESA menangkap A-68a menuju Georgia Selatan dalam serangkaian gambar antara 29 November dan 17 Desember.
Tampaknya, dalam beberapa hari terakhir gunung es itu berputar searah jarum jam, menggerakkan salah satu ujungnya ke perairan dangkal.
Di wilayah itu, dasar laut hanya sedalam 200 meter, cukup dekat ke permukaan untuk menggesek bagian bawah gunung es. Saat bergesekan, bagian yang lebih kecil kemungkinan rusak.
Ada kekhawatiran bahwa jika A-68a tetap berada di lepas pantai terlalu lama, hal itu dapat menghalangi perairan terdekat tempat penguin yang hidup di pulau tersebut untuk mencari makan.
Sebelumnya pada 2004, gunung es lainnya yang disebut A38-B kandas di pulau tersebut dan menewaskan banyak anak anjing laut serta penguin muda.
"Jarak sebenarnya yang harus ditempuh hewan untuk menemukan makanan benar-benar penting," kata Geraint Tarling, ahli ekologi dari British Antarctic Society, seperti dikutip Live Science, Selasa (22/12/2020).
Setelah A-68a pecah, gunung es lainnya yang terletak lebih jauh ke selatan di Laut Weddell Antartika, sekarang menjadi yang terbesar di dunia dengan luas 4.000 km persegi. Laporan tersebut melaporkan gunung itu dinamai A-23a.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Kimi Hime Posting Foto Rebahan, Netizen Malah Ramai Soroti Stiker Penguin
-
Ditemukan Fosil Penguin Raksasa, Tapi Masih Anak-anak
-
Gegara Makhluk Ini, 6.000 Penguin Terkecil di Dunia Musnah
-
Gunung Es Terbesar di Antartika Pecah, Ini Penampakannya
-
Ditemukan Penguin Langka Berwarna Kuning, Penyebabnya Malah Jadi Perdebatan
-
Heboh "Penguin" Hanyut di Jalan, Netizen: Kenapa Enggak Bantu Dikumpulin?
-
Kembaran "Penguin Raksasa" Seukuran Manusia Pernah Hidup di Selandia Baru
-
Menumpuk di Pulau Ini, Kotoran Penguin Bisa Menghasilkan Gas Tertawa
-
Bikin Gemas! Ternyata Begini Cara Penguin Turun Tangga
-
Pecahan Gunung Es Terbesar di Dunia Mulai Mencair, Tanda Pemanasan Global?