Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengumumkan rencana pengembangan laboratorium pengujian komponen pesawat terbang.
Langkah LAPAN dalam mengembangkan laboratorium pengujian ini sebagai bentuk dukungan pada industri penerbangan Indonesia.
"Yang kami lakukan adalah memanfaatkan sumber pendanaan dari SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) untuk mengembangkan lab-lab kami salah satu yang saat ini dalam proses yaitu Lab DO-160 nantinya bisa dimanfaatkan untuk pengujian komponen-komponen pesawat terbang," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dalam Seminar virtual (Webinar) Progres Keantariksaan Indonesia di Jakarta, Jumat (6/8/2021).
Dalam seminar yang diadakan sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Keantariksaan Nasional itu, Thomas menuturkan pihaknya terus berupaya mengejar ketertinggalan dalam penguasaan teknologi dan sains penerbangan dan antariksa di tengah keterbatasan anggaran dan sumber daya lain.
Baca Juga
Kepala LAPAN mengatakan salah satu strategi yang dilakukan pihaknya adalah dengan memanfaatkan sumber pendanaan SBSN untuk mendanai pengembangan fasilitas laboratorium termasuk laboratorium uji.
Sumber daya berupa ketersediaan fasilitas merupakan sesuatu yang mutlak dalam pengembangan teknologi penerbangan.
Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Teknologi Penerbangan Tahun 2020, Laboratorium DO-160 merupakan laboratorium yang baru dibangun pada 2020 melalui anggaran SBSN. Lab itu berfungsi untuk menguji komponen yang terpasang di dalam atau di luar badan pesawat udara.
Pengujian terhadap komponen pesawat udara tersebut wajib dilakukan oleh industri komponen pesawat udara sesuai dengan regulasi CASR/FAR yang kemudian dijabarkan dalam bentuk standar pengujian yang bernama Standar RTCA DO-160.
RTCA DO-160 merupakan standar pengujian komponen pesawat udara yang diakui dan digunakan oleh EUROCAE di Eropa dan FAA di Amerika Serikat serta Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) di Indonesia untuk mengeluarkan sertifikat kelaikan.
Pengujian terhadap komponen pesawat udara adalah hal yang wajib dilakukan oleh industri pembuat komponen pesawat udara.
Rencananya Lab D0-160 akan dilengkapi dan melayani 18 seksi uji yang terdiri dari seksi uji Temperature dan Altitude, seksi uji Temperature Variation, seksi uji Humidity, seksi uji Vibration, seksi uji Explosive Proofness, seksi Uji Waterproofness, seksi uji Sand and Dust, seksi uji Salt Spray, seksi uji Magnetic Effect, seksi uji Power Input.
Kemudian, ada seksi uji Voltage Spike, seksi uji Audio Frequency Conducted Susceptibility â Power Inputs, seksi uji Induced Signal Susceptibility, seksi uji Radio Frequency Susceptibility (Radiated and Conducted), seksi uji Emission of Radio Frequency Energy, seksi uji Icing, seksi uji Electrostatic Discharge dan seksi uji Fire and Flammability.
Sampai dengan akhir 2020, pembangunan Gedung Lab DO-160 belum selesai, dan dilanjutkan pada 2021.
Sesuai dengan target Indikator Kinerja Utama (IKU) Pusat Teknologi Penerbangan tahun 2021, lab tersebut akan diusahakan untuk mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025:2017 agar bisa segera operasional melayani para pemangku kepentingan dan memberikan kontribusi pemasukan ke kas negara melalui mekanisme pelayanan jasa uji teknologi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Itulah pengumuman resmi LAPAN yang akan mengembangkan laboratorium pengujian komponen pesawat terbang. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Peringatan NASA, Ada Indikasi China Ingin Mengklaim Tanah di Bulan
-
Ilmuwan Ungkap Efek Penggunaan Obat Terlarang pada Tikus, Hasilnya Tak Terduga
-
Beredar di Masyarakat, Lapan Tanggapi Edaran Larangan Keluar Rumah Pada 21 Desember 2022
-
CERN Matikan Large Hadron Collider, Ini Sebabnya
-
Misi Uji Coba Pertahanan Bumi Sukses, NASA Berhasil Ubah Jalur Asteroid
-
Sampah Antariksa SpaceX Ditemukan Jatuh di Lahan Pertanian
-
Belum Lama Diluncurkan, Teleskop Antariksa James Webb Malah Ditabrak Batu Luar Angkasa
-
Badan Antariksa Eropa Siap Ambil Sikap Soal Keterlibatan Rusia dalam Misi Mars dan ISS
-
NASA Larang Kontennya untuk Dijadikan Sebagai NFT, Kenapa?
-
Nantikan, Ini 10 Fenomena Astronomis 2022