Kamis, 25 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Sabtu, 18 Maret 2023 | 11:04 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Masih ada beberapa pertanyaan mengenai apakah abu vulkanik sama dengan pasir untuk konstruksi? Jawabannya adalah tidak.

Abu vulkanik adalah campuran batuan, mineral, dan partikel kaca yang dikeluarkan dari gunung berapi selama letusan gunung berapi. Partikelnya sangat kecil dan memiliki berdiameter kurang dari 2 milimeter. Abu vulkanik cenderung memiliki kepadatan yang rendah.

Bersama dengan uap air dan gas panas lainnya, abu vulkanik merupakan bagian dari kolom abu gelap yang naik di atas gunung berapi saat meletus. Karena ukurannya yang kecil dan kerapatannya yang rendah, partikel penyusun abu vulkanik dapat menempuh jarak yang jauh, terbawa angin. Ketika kolom abu dipindahkan oleh angin, itu disebut bulu-bulu abu.

Sedangkan pasir untuk konstruksi yang berasal dari gunung berapi terdiri dari dua jenis yang dominan: detritus klastik yang terkikis dari medan vulkanik dan produk letusan gunung berapi eksplosif (sedimen piroklastik, juga dikenal sebagai tephra). Kelompok pasir vulkanik pertama mirip dengan kebanyakan jenis pasir lainnya dalam hal asal-usulnya.

Namun, mereka umumnya memiliki komposisi yang berbeda dari apa yang disebut pasir kaya kuarsa kontinental normal. Pasir vulkanik seperti itu biasanya belum matang karena sebagian besar komponennya rentan terhadap pelapukan. Jenis pasir ini seringkali sebagian besar terdiri dari fragmen batuan daripada kristal mineral individu.

Kelompok kedua terdiri dari abu vulkanik. Bahan ini terdiri dari kaca vulkanik, pecahan batuan, dan kristal dalam semua proporsi yang memungkinkan. Abu vulkanik yang terlitifikasi adalah tufa. Endapan litifikasi dari aliran piroklastik adalah ignimbrit. Olivin, piroksen, dan magnetit adalah mineral paling khas dari sebagian besar endapan pasir vulkanik.

Sebagian besar pasir pantai vulkanik berwarna gelap. Karenanya, mereka sering disebut pasir hitam. Warna hitam diberikan pada pasir ini oleh mineral augit (piroksen), magnetit, dan terkadang hornblende. Mineral-mineral ini banyak mengandung besi dalam struktur kristalnya yang seringkali memberikan warna hitam dan rona kemerahan seperti karat saat lapuk.

Meskipun disebut "abu", abu vulkanik bukanlah hasil pembakaran, seperti bahan halus lembut yang dihasilkan dari pembakaran kayu, daun, atau kertas. Abu vulkanik bersifat keras, tidak larut dalam air, sangat abrasif dan agak korosif, serta menghantarkan listrik saat basah. Abu vulkanik tidak sama dengan pasir untuk konstruksi.

Namun endapan abu vulkanik bisa menjadi pengganti alternatif pasir untuk konstruksi dengan mencampurkan beberapa bahan material lain. Itulah penjelasan singkat apakah abu vulkanik sama dengan pasir untuk konstruksi atau tidak. Semoga informasi ini bermanfaat.

Kontributor: Pasha Aiga Wilkins

BACA SELANJUTNYA

Erupsi Gunung Merapi, Hujan Abu Jatuh di Kabupaten Magelang