Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Aphelion adalah fenomena alam di mana posisi Bumi sedang berada pada titik terjauh dari Matahari. Dengan posisi ini, adakah dampak yang dialami oleh planet tempat kita tinggal.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melaporkan kalau fenomena Aphelion ini terjadi pada 6 Juli 2021 pukul 05.27 WIB, Bumi berada pada jarak terjauh dari Matahari.
Menurut LAPAN, secara umum fenomena alam ini tidak memberikan dampak signifikan pada Bumi. Perubahan suhu yang terasa lebih dingin saat ini, disebutkan bukan dampak dari hal tersebut.
Dikutip HiTekno.com dari situs resmi Edukasi Sains Antariksa LAPAN, suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau.
Baca Juga
Hal ini dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.
Pada musim ini pula, posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara, maka tekanan udara di belahan Utara lebih rendah dibanding belahan Selatan yang mengalami musim dingin.
Oleh karenanya, angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara dan saat ini angin yang bertiup itu dari arah Australia yang sedang mengalami musim dingin. Dampak yang ditimbulkan adalah penurunan suhu.
Selai itu, posisi Bumi yang berada di titik terjauh dari Matahari atau Aphelion ini tidak berpengaruh secara signifikan pada penerimaan panas. Lebih karena angin yang bergerak dari tempat dingin.
Dampak Aphelion sendiri paling terasa adalah Matahari yang terlihat lebih kecil dibandingkan biasanya. Menurut LAPAN, ukurannya terlihat berkurang sekitar 1,68 persen dibanding biasanya.
Itulah penjelasan LAPAN pada fenomena Aphelion atau posisi Bumi sedang berada pada titik terjauh dari Matahari dan dampaknya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
-
El Nino Diperkirakan Tiba di Bulan Agustus 2023, Apakah Berbahaya?
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Apa Itu Gerak Semu Matahari? Apa Saja Efeknya?
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
Link Nonton Bumi Manusia, Iqbaal Ramadhan Jadi Siswa Sekolah Elit di Era Kolonial
-
Bagaimana Cara Kerja Panel Surya, Kok Bisa Menghasilkan Listrik dari Sinar Matahari
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Sangking Teriknya, Pria di Depok Goreng Telur Pakai Panas Matahari