Hitekno.com - Google Maps menjadi peta digital yang terpopuler saat ini. Beragam fitur pun dihadirkan, termasuk fitur khusus untuk pengguna yang mengalami gangguan penglihatan atau tunanetra.
Fitur tersebut merupakan panduan suara yang memberikan petunjuk arah dengan lebih detail dan terperinci.
Melalui fitur ini, pengguna akan diberi tahu bahwa mereka berada di rute yang benar, seberapa jauh tempat yang dituju, hingga memberikan arahan seputar belokan-belokan yang akan dilalui pengguna melalui suara.
Selain itu, pengguna tunanetra juga akan diperingatkan ketika mereka akan menyeberang agar berhati-hati. Saat pengguna berada di rute yang salah, maka suara tersebut juga akan memandu pengguna untuk kembali ke trek yang seharusnya mereka lalui.
Baca Juga
Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna bisa membukanya di pengaturan Google Maps dengan memiliu menu 'Navigasi'. Selanjutnya, masuk ke menu daftar dan pilih 'Panduan Suara Terperinci yang terletak di bagian bawah pilihan 'Opsi Jalan'.
Saat ini, Badan Kesehatan Dunia WHO mencatat setidaknya ada 2,2 miliar manusia di seluruh dunia yang memiliki gangguan penglihatan atau kebutaan.
Oleh karena itu, fitur ini diharapkan Google bisa membantu mereka untuk mencapai tempat yang mereka tuju dengan aman dan nyaman.
"Fitur ini dapat membantu orang yang buta atau penglihatan rendah untuk menjelajahi tempat-tempat baru," kata Wakana Sugiyama, Business Analyst di Google Tokyo, sebagaimana dilansir laman CNET, Jumat (11/10/2019).
"Pembaruan yang seperti ini tidak hanya membantu orang tunanetra dari lokasi A ke lokasi B, tapi mereka juga dapat memberi kita lebih banyak kepercayaan dan kepastian ketika mereka bepergian sendiri," tandasnya.
Meski pembaruan Google Maps ini sudah tersedia dalam Android dan iOS, namun panduan suara yang digunakan masih bahasa Inggris dan Jepang.
Tapi, Google berjanji akan menambahkan negara dan bahasa lain di masa yang akan datang.
Itulah fitur khusus tunanetra yang dihadirkan Google Maps yang sangat membantu. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- Dell Technologies Hadirkan APEX Cloud Platform for Red Hat OpenShift ke Indonesia
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
Berita Terkait
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis
-
Pengguna Fitbit Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google, Semua Data Bisa Diakses
-
Ngotot Minta WFH, Karyawan Google Ancam Walkout!
-
Begini Cara Putri Ariani Membalas Komentar Penggemar Lewat HP, Pakai Fitur Khusus
-
Android 14 Beta 3 Akhirnya Meluncur, Bawa Perubahan Apa Saja?