Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Wabah virus corona COVID-19 membuat beberapa gelaran acara terpaksa dibatalkan, salah satunya pengamatan tahunan dari Event Horizon Telescope (EHT). Kabar mengecewakan ini diumumkan pada 17 Maret lalu.
"Kesehatan dan kesejahteraan anggota, keluarga, lembaga, dan orang-orang yang bekerja di fasilitas observatorium dan korelator yang mendukung upaya kami lebih penting," ucap salah satu perwakilan dari proyek EHT, seperti dikutip dari Space.com.
Pengamatan EHT hanya mungkin dilakukan pada Maret dan April karena pola cuaca tahunan dan "mekanika langit". Namun, dengan munculnya pandemi COVID-19 yang diperkirakan akan memburuk, tim EHT menyimpulkan tidak mampu melakukan pengamatan untuk 2020.
Pengamatan baru akan dimulai pada musim semi 2021, ketika jaringan dijadwalkan menyertakan total 11 fasilitas di seluruh dunia.
Baca Juga
-
Tuai Pujian, Atta Halilintar Sumbang Hasil YouTube untuk Lawan Corona
-
Asyik Bikin Video TikTok, Cewek Cantik Ini Salfok Sama Kelakuan Kucingnya
-
Sakit di Luar Angkasa, Begini Cara Astronot Menanganinya
-
Cukup Luas, Makam Korban Virus Corona di Iran Terlihat dari Luar Angkasa
-
Kawah Moreux di Mars Berhasil Diabadikan Pesawat Luar Angkasa ESA
EHT sendiri merupakan proyek membuat susunan teleskop besar yang terdiri dari jaringan teleskop radio dan data dari berbagai stasiun very-long-baseline interferometry (VLBI) dari seluruh Bumi.
Tujuan dibuatnya EHT adalah untuk mengamati daerah sekitar lubang hitam supermasif Sagittarius A* di pusat Bimasakti dan juga sebuah lubang hitam yang lebih besar di pusat galaksi eliptis Messier 87.
Sementara itu, alih-alih melakukan pengamatan karena dibatalkan, para ilmuwan akan berfokus untuk menyelesaikan publikasi ilmiah dari data 2017 dan melakukan analisis data yang diperoleh dengan array EHT pada 2018 lalu.
Catatan dari Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal Virus Corona COVID-19, silakan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Bisa Bikin Bentuk Virus Corona, Keahlian Pedagang Keliling Ini Bikin Takjub
-
Sharp Kenalkan Teknologi Plasmacluster, Diklaim Bisa Bantu Bunuh Virus
-
Pria Ini Nekat Panjat Rumah Sakit Demi Bertemu Ibunya yang Positif Corona
-
Laboratorium Vaksin Virus Corona Diduga Jadi Terget Peretas Rusia, Waduh!
-
CEK FAKTA: Benarkah Abu Vulkanik Merapi Mampu Membunuh Virus Corona?
-
CEK FAKTA: Benarkah Film Captain America Telah Prediksi Virus Corona?
-
Belajar dari Rumah, Foto Gedung Sekolah Tanpa Kegiatan Ini Malah Seram
-
Ngaku Nggak Pakai Masker, Influencer Bali Disorot karena Remehkan Corona
-
CEK FAKTA: Benarkah Campuran Air Garam Dapat Hilangkan Virus Corona?
-
CEK FAKTA: Benarkah Majalah Italia Tahun 1962 Ramalkan Virus Corona?