Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pandemi virus corona COVID-19 membuat para peneliti di penjuru dunia mencari obat penangkalnya. Berbagai penelitian digerakkan demi mendapatkan obat virus corona COVID-19 ini.
Sebuah tim peneliti multinasional mengklaim berhasil menemukan sebuah gen inhibitor atau gen penghambat yang bisa membantu pengembangan obat antivirus untuk COVID-19.
Dalam sebuah riset yang terbit online Senin (1/4/2020), peneliti dari China, Singapura, dan Amerika Serikat membeberkan bahwa carolacton, sebuah penghambat gen dalam tubuh kelelawar, bisa menghentikan infeksi SARS-CoV-2, virus corona baru pemicu COVID-19.
Penelitian itu tayang di bioRxiv, sebuah server online tempat penelitian yang belum terbit dan menunggu untuk di-review dipajang, demikian diwartakan oleh South China Morning Post.
Baca Juga
-
Benarkah Persentase Kematian Pasien COVID-19 Indonesia Tertinggi di Dunia?
-
China Sebut Obat Flu Asal Jepang Ini Ampuh Sembuhkan Pasien Virus Corona
-
Efek Buruk Klorokuin, Obat Pesanan Jokowi Untuk Lawan Virus Corona COVID-19
-
Profesor Nidom Klaim Tak Lama Lagi Obat Virus Corona COVID-19 Selesai
-
Bantu Pengobatan Corona, Ilmuwan Teliti Sampel Darah Pasien yang Sembuh
Para peneliti berasal dari Universitas Tsinghua, Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit China, National University of Singapore, dan Duke University, AS.
Dalam studi itu para ilmuwan meneliti fungsi-fungsi gen pada kelelawar buah dan menemukan bahwa carolacton menghambat MTHFD1, gen kunci yang bertanggung jawab atas produksi purine - elemen yang sangat penting dalam mendukung perkembangbiakan virus pada tubuh kelelawar maupun manusia.
MTHFD1 dinilai bisa menjadi target potensial dalam mengembangkan antivirus untuk mengobati berbagai penyakit akibat virus dengan RNA untai ganda, termasuk COVID-19.
Para peneliti mengatakan bahwa sel-sel manusia dan kelelawar memiliki toleransi lebih tinggi ketimbang virus ketika MTHFD1 dihambat dan ini membuka peluang untuk "mengembangkan terapi yang menyasar MTHFD1 dengan antivirus."
"Kami sudah mencoba efek carolacton pada infeksi SARS-CoV-2 ... dan hasilnya menunjukkan ada potensi aplikasi klinis dari zat ini untuk pengobatan," lanjut para peneliti.
Dijelaskan bahwa pengembangan obat antivirus untuk COVID-19 akan mirip dengan membuat obat kanker karena obat-obat tersebut juga menyasar gen-gen yang dibutuhkan oleh sel kanker.
Kelelawar sebelumnya sudah diidentifikasi sebagai salah satu inang dari virus-virus yang berbahaya dan bahkan mematikan bagi manusia seperti virus corona dan Ebola.
Akankah para peneliti bisa menemukan obat virus corona COVID-19 ini dari dalam tubuh kelelawar buah? (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Ketar-ketir dengan Starlink-nya Elon Musk, China akan Luncurkan 13000 Satelit
-
Ilmuwan Temukan Microplastik di Pembuluh Darah Manusia, Miris
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
Penjelasan Peneliti BRIN Soal Pulau Baru Muncul di Tanimbar Usai Gempa Maluku
-
Prediksi Badai Dahsyat yang Picu Polemik, Peneliti BRIN Akhirnya Minta Maaf