Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Sabtu, 15 Agustus 2020 | 19:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kenapa jalan pegunungan berkelok, penuh dengan lika-liku? Kenapa tidak dibuat lurus saja, agar lebih cepat sampai?

Ternyata memang ada alasannya kenapa jalan pegunungan sengaja dibuat berkelok-kelok.

Jalan pegunungan yang berkelok membuat waktu tempuh menjadi lebih lama dibandingkan dengan jalan lurus seperti jalan tol.

Tapi ada alasan khusus yang membuat perancang jalan membuat rute jalan pegunungan dengan berliku-liku.

Fakta di Balik Jalan di Pegunungan Berkelok

Kawasan atau destinasi wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat. (Shutterstock)

Jalan di pegunungan memang sengaja dibuat berkelok-kelok, tujuannya adalah untuk membantu kendaraan yang naik maupun turun menjadi lebih mudah untuk melaju.

Kendaraan bermotor baik mobil maupun motor pada umumnya tidak cukup kuat jika harus melewati tanjakan yang terjal dengan jarak yang cukup panjang dan waktu yang sama.

Sehingga tenaga kendaraan akan terkuras cukup banyak. Pada saat kendaraan melewati jalan yang berkelok, tingkat keamanannya akan menjadi lebih tinggi daripada jalanan yang cukup curam dan terjal.

Alasan lain kenapa jalan di pegunungan berkelok adalah dengan menerapkan prinsip bidang miring. Bidang miring merupakan salah satu jenis prinsip atau alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia.

Ketika landasan atau sebuah bidang yang dilewati tersebut landai, maka tenaga yang dibutuhkan untuk menuju puncak menjadi lebih kecil, begitupun akan terjadi pada sebaliknya.

Ilustrasi Jalan Pegunungan Berkelok. (Pixabay)

Itulah mengapa, seorang perancang jalan pasti memperhatikan faktor ini. Sehingga ketika jalan terlihat terlalu curam, akan dirancang lebih berkelok untuk memperkecil tenaga.

Selain untuk memudahkan laju kendaraan Anda, tentu saja hal ini akan membuat Anda menjadi jauh lebih aman.

Tips Aman Melintasi Jalan di Gunung yang Berkelok

  1. Pastikan tubuh Anda dalam keadaan sehat dan bugar, karena mengemudi di jalan berkelok memerlukan  banyak energi dan  konsentrasi tinggi. Jangan lupa mengecek kendaraan Anda khususnya  kondisi cairan rem dan transmisi, periksa juga ketebalan kampas rem, tekanan angin ban, dan jangan lupa mengisi  penuh tangki bahan bakar.
  2. Jika Anda menggunakan mobil, Anda bisa menggunakan sedikit putaran mesin dan manfaatkan gravitasi untuk membuat mobil menggelinding ke bawah. Untuk mengatur kecepatan mobil turun, jangan banyak mengandalkan rem, namun manfaatkan juga engine brake dengan memindahkan gigi ke posisi lebih rendah.
  3. Prinsip utama untuk menyalip adalah Anda sebagai pengemudi harus memastikan dulu kondisi aman jika menyalip.
  4. Jangan menikung terlalu kencang. Posisi terbaik saat menikung adalah di sisi paling luar jalur, tujuannya adalah untuk memberi ruang menghindar jika ada kendaraan dari arah berlawanan masuk tikungan dengan terlalu cepat dan kehilangan kontrol.
  5. Jika menemukan blind spot di jalan pegunungan berkelok, Anda harus segera mengurangi kecepatan dan membunyikan klakson atau menyalakan lampu untuk memberi tahu kehadiran Anda kepada pengguna jalan lainnya.
     

Selain beberapa tips di atas, saat melintasi jalan di gunung yang berkelok sebaiknya Anda menanjak dengan gigi rendah.

Anda juga harus memperhatikan temperatur mesin, karena mesin yang bekerja di putaran tinggi dengan posisi gigi rendah akan membuat mesin menjadi lebih cepat panas.

Jika indikator suhu mulai mendekati batas bahaya, maka segera berhenti di tempat yang aman.

Itulah alasan kenapa jalan pegunungan berkelok dan tips untuk melintasinya dengan aman. (Kontributor Suara.com/ Rishna Maulina Pratama).

BACA SELANJUTNYA

Tarif Tol Boyolali Semarang untuk Musim Mudik Lebaran 2023