Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Dengan teknologi platform manusia digital, ilmuwan bisa menghidupkan kembali fisikawan terkenal Albert Einstein.
Memiliki aksen Jerman, salinan digital Einstein ini mampu berbicara dengan nada lembut dan ramah serta diprogram dengan selera humor yang sama seperti Einstein asli.
Didukung kecerdasan buatan (AI), pengguna dapat berpartisipasi dalam kuis harian dan mengajukan pertanyaan tentang sains, kehidupan, dan pekerjaannya.
Einstein terkenal dengan karyanya di bidang fisika, khususnya teori relativitas yang mengubah pemahaman ruang waktu, gravitasi, dan alam semesta.
Baca Juga
-
Terpopuler: POCO X3 Pro dan POCO F3 5G Resmi Dirilis
-
Kehilangan Identitas, Bakso dengan Bentuk Ini Bikin Netizen Bingung
-
Hadirkan Keamanan untuk Pelaku Bisnis, Telkomsel Kolaborasi Bareng Lookout
-
Ilmuwan Ciptakan Cat Paling Putih di Dunia, Ini Tujuannya!
-
Kenapa Mumi Ini Punya Ekspresi Berteriak? Ilmuwan Ungkap Rahasianya
Inovasi menghidupkan kembali tokoh populer ini diciptakan oleh UneeQ, perusahaan asal Selandia Baru dan Austin yang mengkhususkan diri pada bidang manusia digital.
Salinan digitalnya diluncurkan bertepatan dengan peringatan 100 tahun Hadiah Nobel Fisika Einstein.
"Digital Einstein adalah evolusi berikutnya dari interaksi manusia-ke-mesin," kata UneeQ dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Daily Mail, Rabu (21/4/2021).
Ilmuwan digital ini dapat menguji pengetahuan seseorang tentang berbagai topik, melalui kuis hariannya atau melakukan percakapan pribadi tentang pekerjaan dan penelitian.
Saat ditanya apakah perjalanan waktu akan mungkin dilakukan suatu hari nanti, Einstein versi digital ini menjawab, "Secara teoritis, ya. Namun, itu akan membutuhkan mesin waktu seukuran Matahari jadi saya pikir tidak dalam waktu dekat."
Meskipun teknologi ini menghibur, UneeQ mengatakan bahwa itu juga dirancang untuk memberikan tokoh Einstein dengan wajah dan kepribadian yang ramah bagi orang-orang yang kesepian selama pandemi. (Suara.com/Lintang SIltya Utami)
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Peran MCU 8-bit dalam Mendorong Kemajuan Teknologi Pertanian Pintar
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Startup Asal Yogyakarta Hadirkan Fitur Monitoring Kesehatan untuk Pecinta Olahraga Lari