Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Denmark mengluarkan kebijakan untuk melarang pemakaian layanan Google di Sekolah. Hal ini termasuk dengan Google Workspace dan perangkat Chromebook.
Kebijakan pelarangan yang dikeluarkan oleh Denmark itu dilakukan karena adanya risiko terkait data pribadi yang dikelola Google.
Awalnya otoritas perlindungan data pribadi Denmark, Datatilsynet, mengungkapkan kalau layanan Google berbasis cloud (mencakup Gmail, Google Docs, Calendar, dan Google Drive) tidak memenuhi persyaratan dan peraturan privasi data GDPR buatan Uni Eropa.
Mereka menuding kalau syarat dan ketentuan Google memungkinkan data ditransfer ke negara lain dengan tujuan memberikan dukungan, meskipun data biasanya disimpan di salah satu pusat data Google di Uni Eropa.
Baca Juga
Laptop Chromebook beserta extension Google Workspace saat ini memang dipakai di sekolah yang ada di seluruh Denmark. Namun keputusan Datatilsynet tampaknya hanya berefek pada satu kota bernama Helsingr.
Meskipun kebijakan ini hanya berlaku di satu kota, Datatilsynet tak menampik kalau kebijakan serupa berlaku di kota lain di Denmark. Mereka juga memberi tenggat waktu hingga 3 Agustus agar sekolah menghapus data pengguna.
Uni Eropa sendiri mengusulkan adanya pembatasan aliran data dari kawasannya ke Amerika Serikat, atau yang dikenal sebagai EU-US Privacy Shield.
Akibat itu, perusahaan teknologi raksasa seperti Google tak boleh sembarangan mentransfer data pengguna di Uni Eropa ke Amerika Serikat, yang mana itu adalah markas Google.
Menanggapi itu, juru bicara Google mengatakan kalau pihaknya hanya memproses data para siswa sesuai kontrak kedua pihak. Ia juga memastikan kalau di layanan Workspace for Education, data pelajar tak pernah dipakai untuk iklan ataupun kebutuhan komersial lain.
"Organisasi independen telah mengaudit layanan kami, dan kami terus meninjau praktik kami untuk mempertahankan standar keselamatan dan kepatuhan setinggi mungkin," kata Google, dikutip dari Techcrunch, Selasa (19/7/2022).
Itulah kebijakan Denmark melarang penggunaan layanan Google di sekolah. Termasuk pelarangan Google Workspace dan perangkat Chromebook. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Terkini
- Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
- Qualcomm Hadirkan Model AI Meta Llama 3 untuk Perangkat yang Ditenagai Snapdragon
- Kembali Produktif Usai Liburan dengan Samsung Galaxy A55 5G, Cek Bagaimana Caranya
- Cek Harga Huawei Band 9, Apa Saja yang Ditawarkannya?
- NAB 2024: Western Digita Hadirkan Solusi Penyimpanan untuk Industri Media dan Hiburan
- Fitur Smart Switch, Memudahkan Pindah Data Data Samsung Galaxy A15
- Software Update Samsung Galaxy Tab S9 Series, Hadirkan Galaxy AI
- Perjalanan Mudik Seru Bersama Vivo V30 Series
- Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
- FUJIFILM Resmi Meluncurkan INSTAX mini 99TM, Kamera Instan Analog Kelas Premium
Berita Terkait
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Chromebook Makin Kencang dengan Prosesor MediaTek Kompanio
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis
-
Pengguna Fitbit Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google, Semua Data Bisa Diakses
-
Ngotot Minta WFH, Karyawan Google Ancam Walkout!
-
Android 14 Beta 3 Akhirnya Meluncur, Bawa Perubahan Apa Saja?