Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) telah sukses mengabadikan kemunculan komet C/2020 F8 Swan atau lebih dikenal sebagai komet Swan.
Observatorium Itera Lampung mengabadikan kemunculan komet Swan ini menggunakan teleskop Lunt Engineering 80 ED, jenis refraktor double akromatik.
"Gambar tersebut didapatkan oleh OAIL pada Rabu (6/5)," kata Pengamat OAIL ITERA Aditya Abdillah Yusuf, melalui keterangannya, di Bandarlampung, Jumat (8/5/2020).
Ia mengatakan, bahwa komet Swan disebut oleh para astronom sebagai komet terbaik yang dapat dilihat tahun ini. Bahkan hingga akhir Mei 2020 komet Swan akan menjadi target untuk pengamatan, baik dengan alat ataupun dengan mata telanjang.
Baca Juga
"Komet Swan diperkirakan melewati Bumi paling dekat pada 13 Mei dan paling dekat dengan matahari pada 27 Mei 2020," katanya.
Namun perlu diingat, kata dia, komet adalah benda langit yang sangat mudah berubah-ubah bisa sangat cerah dan mudah diamati dengan mata telanjang tapi juga dapat secara tiba-tiba memecah dan pudar sehingga sulit teramati.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan data komet Swan melesat dengan kecepatan 48.996 kilometer per detik akan melintasi Bumi dalam perjalanannya mengorbit Matahari dan kemungkinan benda langit ini berasal dari Oort Cloud, sebuah lokasi sekitar 100 ribu unit astronomi atau 100 ribu kali jarak Bumi dan Matahari.
"Mayoritas masyarakat menyebut komet, sebagai bintang berekor tapi untuk komet Swan bukan merupakan bintang, karena, secara keseluruhan, terdapat miliaran komet yang mengorbit matahari. Benda langit tersebut akan masuk ke dalam orbit karena gaya gravitasi Matahari," katanya.
Kepala UPT OAIL Dr Hakim L Malasan mengatakan selain melakukan pengamatan komet Swan, OAIL ITERA juga selalu menghadirkan citra obyek langit dan menyuguhkan edukasi astronomi bagi masyarakat luas.
"Bagi masyarakat yang ingin mengetahui seputar hasil pengamatan OAIL, dapat mengaksesnya melalui media sosial dan website OAIL," katanya.
Itulah kesuksesan Observatorium Itera Lampung dalam mengabadikan komet Swan yang telah melintasi Bumi. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Komet Langka Besok Melintasi Langit Indonesia, Terlihat 50.000 Tahun Sekali
-
Sebuah Komet Hijau Mendekati Bumi, Lintasannya Bisa Terlihat?
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
Komet Bisa Picu Timbulnya Kehidupan Satelit di Jupiter
-
Apa Itu Hujan Meteor: Lengkap dengan Sebab, Proses dan Fakta Unik yang Bikin Penasaran
-
Fenomena Hujan Meteor Tau-Herculids Terjadi Malam Ini
-
Komet Terbesar Berusia Miliaran Tahun Meluncur ke Arah Bumi
-
Astronom Temukan Komet Terbesar yang Pernah Dideteksi di Zaman Modern Ini
-
Komet Raksasa Seukuran Planet Kecil Meluncur Dekati Bumi, Berbahaya?
-
Seperti Komet, Planet Merkurius Ternyata Memiliki Ekor