Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Rabu, 09 Oktober 2019 | 20:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pada awal Oktober 2019, musim berburu rusa sudah dimulai di Amerika Serikat dan Kanada. Ilmuwan mewanti-wanti pemburu agar tidak memakan daging hewan liar hasil buruan secara sembarangan karena kemungkinan (terdapat potensi) virus rusa zombie menyebarkan penyakit ke manusia.

Ratusan rusa yang ada di Amerika Serikat dan juga beberapa negara lain diketahui telah mati karena wabah virus "zombie".

Tak hanya di Amerika Serikat, wabah rusa zombie juga menyebar di Kanada, Norwegia, Finlandia, dan sejumlah kasus kecil dari impor rusa di Korea Selatan.

Pada awal tahun 2019, setidaknya 251 county (setara kabupaten di Indonesia) yang tersebar di 24 negara bagian Amerika Serikat, diketahui telah terpapar virus mematikan ini.

Penyakit rusa zombie dapat mengakibatkan kematian pada rusa-rusa yang terjangkit.

Ilustrasi rusa zombie di film Train to Bussan. (YouTube/ Strayed Wayfarer)

Rusa yang terserang akan mengalami penurunan berat badan, berperilaku abnormal, suka ngiler, koordinasi tubuh yang berkurang, agresif atau sensitif, haus yang berlebihan, dan rasa takut pada makhluk lain.

Penyakit yang secara ilmiah disebut dengan Chronic Wasting Disease (CWD) ditakutkan oleh ilmuwan dapat menular ke manusia sebelum terdeteksi secara resmi.

Laporan dari Independent, ilmuwan yang menjabat sebagai direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota, Dr. Michael Osterholm, menjelaskan bahwa ada kemungkinan virus rusa zombie telah menjangkiti manusia.

Ilustrasi rusa yang menderita CWD. (Undark)

"We could be having human transmission occurring today and we wouldn’t even know it (Kita mungkin mengalami penularan virus rusa zombie ke manusia pada hari ini, dan kita bahkan tidak mengetahuinya)," kata Dr. Michael Osterholm.

Ia menjelaskan bahwa butuh waktu hampir satu dekade atau 10 tahun bagi para ahli kesehatan untuk menyadari bahwa ensefalopati spongiformis sapi, yang lebih dikenal sebagai "penyakit sapi gila" telah menular ke manusia (dikenal sebagai penyakit varian Creutzfeldt-Jakob).

Osterholm yakin bahwa manusia kemungkinan bisa tertular beberapa bentuk penyakit dari virus rusa zombie.

Rusa zombie dapat mengakibatkan perilaku agresif pada rusa sebelum meninggal. (YouTube/ Rated Red)

Dilansir dari Futurism, tidak seperti penyakit sapi gila, virus rusa zombie ditemukan di otot juga sehingga kemungkinan besar dapat tersebar melalui daging.

Memasak dengan cara apa pun atau suhu berapa saja masih belum bisa untuk memusnahkan virus di atas.

Untuk sementara, ilmuwan tersebut menyarankan agar orang yang berada di tempat yang terdapat wabah rusa zombie tidak memakan daging rusa dalam bentuk apa pun sebagai langkah pencegahan.

Dia juga mencatat bahwa penyakit tersebut tidak benar-benar mengubah rusa menjadi "zombie," dan istilah "rusa zombie" adalah istilah yang tidak akurat dan tidak ilmiah untuk menggambarkan penyakit perancu.

Update baru: Independent menyampaikan kalau ada ilmuwan yang memperingatkan potensi Chronic Wasting Disease (CWD) ke manusia, sejauh ini belum ada laporan resmi dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengenai manusia yang tertular "rusa zombie".

Ilmuwan bernama Dr Osterholm menyoroti istilah "rusa zombie" yang dianggap kurang tepat.

Dia juga mencatat bahwa penyakit tersebut tidak benar-benar mengubah rusa menjadi "zombie," dan istilah "rusa zombie" adalah istilah yang tidak akurat dan tidak ilmiah untuk menggambarkan penyakit perancu.

Meski rusa zombie telah menyebar ke hewan tersebut, belum ada laporan penularan penakit ke manusia.

BACA SELANJUTNYA

Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang