Sabtu, 27 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Selasa, 06 Juni 2023 | 15:35 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Rencana Jepang untuk memberlakukan pembatasan ekspor terhadap 23 kategori peralatan dan bahan terkait chip diprediksi akan mengganggu upaya China untuk mencapai kemandirian semikonduktor.

Dilansir dari Gizmochina, pemberlakuan ini dijadwalkan berlaku pada bulan Juli dan barang-barang yang diatur ini dipilih dengan cermat dan secara khusus ditargetkan, sehingga potensi dampaknya terhadap industri semikonduktor China semakin besar. Pembatasan ini menjadi hambatan yang kuat bagi ambisi China, yang semakin sulit memperoleh teknologi kritis dan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan kemampuan manufaktur semikonduktor domestiknya.

Perkembangan ini mencerminkan kompleksitas dan ketegangan yang melingkupi lanskap semikonduktor global dan menimbulkan kekhawatiran tentang konsekuensi potensial terhadap rencana strategis China di sektor penting ini.

Jepang tidak secara eksklusif melarang China untuk mengimpor teknologi chip kritis. Namun, pembatasan ekspor baru-baru ini akan memerlukan izin eksplisit untuk setiap negara yang tidak termasuk dalam daftar 42 pasar "ramah". Daftar ini tidak mencakup China, yang pada dasarnya berarti bahwa China secara default akan dilarang. Tindakan pembatasan yang diberlakukan oleh Jepang berpotensi sangat mempengaruhi aspirasi China di bidang chip, dan semakin menghambat upayanya mencapai kemandirian teknologi di sektor penting ini.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan China pada hari Senin, Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, dengan tegas mengkritik pengenaan kontrol ekspor oleh Jepang terhadap semikonduktor. Dia menggambarkannya sebagai "kesalahan" yang dengan tegas mengabaikan aturan ekonomi dan perdagangan internasional.

Wang Wentao mendesak Jepang untuk segera menghentikan pembatasan ekspor ini, dengan menekankan bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar aturan yang telah ditetapkan, tetapi juga merupakan pelanggaran signifikan terhadap norma internasional yang mengatur hubungan perdagangan. Pernyataan tersebut mencerminkan sikap teguh China terhadap tindakan Jepang dan menyoroti kekhawatiran mereka terkait dampak potensial terhadap kerja sama ekonomi bilateral.

Pernyataan resmi Jepang mengenai pengendalian ekspor terhadap barang terkait semikonduktor tidak secara khusus menyebutkan China. Sebaliknya, Jepang menekankan komitmennya untuk memenuhi kewajibannya dalam berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas internasional melalui implementasi langkah-langkah ini.

Para ahli mengindikasikan bahwa pembatasan ekspor yang diberlakukan oleh Jepang melampaui batasan yang telah diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap China, menunjukkan pendekatan yang lebih luas dan berdampak besar. Barang

-barang yang ditargetkan dalam daftar tersebut mencerminkan kompleksitas industri semikonduktor, yang menunjukkan niat Jepang untuk membatasi akses terhadap komponen kritis yang sangat penting untuk produksi chip canggih.

Dalam diskusi terbaru, kelompok negara maju G7, termasuk Amerika Serikat dan Jepang, mencapai kesepakatan untuk mengadopsi strategi "mengurangi risiko" dalam hubungan ekonomi mereka dengan China, tanpa sepenuhnya memutuskan hubungan dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko potensial yang terkait dengan keterlibatan mereka dengan China di berbagai sektor, termasuk namun tidak terbatas pada chip semikonduktor dan mineral. Dengan mengurangi eksposur mereka, negara-negara G7 berusaha melindungi kepentingan ekonomi mereka sendiri sambil juga mengatasi kekhawatiran terkait kerentanan rantai pasokan dan ketegangan geopolitik.

Saat negara-negara ini melanjutkan upaya pengurangan risiko, penting untuk memantau dampak jangka panjang terhadap dinamika perdagangan global dan implikasinya terhadap posisi China dalam ekonomi global.

BACA SELANJUTNYA

Mau Manggung di Jakarta September Nanti, Ini Fakta Unik tentang ONE OK ROCK